Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak dan Istri Terduga Teroris Penyerang Polsek Wonokromo Dijemput Polisi, Kamar Kos Disegel

Kompas.com - 18/08/2019, 06:32 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Bukan hanya pelaku IM (30) yang diperiksa tim Densus 88 terkait aksi penyerangan di Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore. Istri dan ketiga anaknya dijemput polisi dari kamar kosnya, Sabtu malam.

Rumah kos IM terletak di permukiman padat penduduk di Jalan Sidosermo IV Gang 1 nomor 10A Surabaya.

"Tadi dijemput dinaikkan mobil warna hitam. Tadi juga membawa tas," kata Ainul Arif, ketua RT 03/RW 02, Sidosermo, Kecamatan Wonokromo.

Tempat kos yang sudah 5 tahun terakhir dihuni IM dan keluarganya itu kini tertutup rapat dan diberi garis polisi.

Baca juga: Terduga Teroris Penyerang Anggota Polsek Wonokromo Dikenal Bernama Ali

IM sendiri lebih dikenal dengan nama Ali di tempat kosnya. Dia adalah migran dari Kabupaten Sumenep, Madura.

"Sehari-harinya berjualan jajan sempol dan makaroni," ujar Ainul.

IM diamankan di Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore. Dia disebut pura-pura melapor dan tiba-tiba menyerang polisi petugas piket dengan senjata tajam.

Akibat serangan tiba-tiba pria tersebut, Aiptu Agus Sumarsono, petugas piket Polsek Wonokromo saat itu menderita luka bacok di kepala, tangan, dan pipi kirinya.

Dalam tas tersebut, polisi menemukan sejumlah benda, seperti senjata tajam, ketapel dengan peluru kelereng, airsoft gun, makanan dan kertas yang dipenuhi banyak logo ISIS.

"Ada logo ISIS di sebuah kertas yang dibawa pelaku, tentang keterkaitan pelaku dengan organisasi tersebut masih didalami," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera di Polsek Wonokromo Sabtu malam.

Baca juga: Ada Kertas Berlogo ISIS di Tas Terduga Teroris yang Serang Polsek Wonokromo

Kata Barung, pelaku hanya diperiksa awal di Mapolsek Wonokromo, lalu dibawa tim Densus 88 untuk diperiksa lebih lanjut.

"Barang-barang yang dibawa pelaku juga disita sebagai barang bukti," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com