Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Penyerang Anggota Polsek Wonokromo Dikenal Bernama Ali

Kompas.com - 18/08/2019, 06:27 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - IM (30), pelaku penyerangan anggota Polsek Wonokromo Surabaya, tinggal bersama istri dan 3 anaknya di rumah kos Jalan Sidosermo IV Gang 1 nomor 10A. Di kompleks pemukiman tersebut, pelaku lebih dikenal dengan nama Ali.

"Pak Ali biasa berjualan jajanan sempol dan makaroni. Biasanya dititipkan ke warung-warung," kata Ainul Arif, ketua RT 03/RW 02, Sidosermo, Kecamatan Wonokromo.

Ainul memang merasa ada perubahan dari warga migran dari Sumenep, Madura, itu beberapa waktu terakhir. Yang dia tahu, Ali lebih tertutup semenjak mengikuti jemaah pengajian yang lokasinya tidak diketahui.

"Istrinya sekarang menggunakan cadar kalau keluar rumah," ucapnya.

Baca juga: Ada Kertas Berlogo ISIS di Tas Terduga Teroris yang Serang Polsek Wonokromo

Dia memastikan, di wilayahnya tidak ada jemaah pengajian yang mengajarkan Islam radikal.

"Tapi saya tidak tahu kalau Pak Ali ikut di luar. Kalau di daerah sini tidak ada," ujarnya.

Sementara itu, polisi terus memeriksa IM (30), pelaku penyerangan anggota Polsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.

Sabtu malam, polisi menjemput istri dan 2 anak pelaku di rumah kos IM. Rumah kos pelaku terduga teroris itu kini diberi batas garis polisi.

"Tadi dijemput dinaikkan mobil warna hitam. Tadi juga membawa tas," kata Ainul Arif.

Baca juga: Kronologi Penyerangan Polsek Wonokromo oleh Terduga Teroris

IM diamankan di Mapolsek Wonokromo Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore. Dia disebut pura-pura melapor dan tiba-tiba menyerang polisi petugas piket dengan senjata tajam.

Akibat serangan tiba-tiba pria tersebut, Aiptu Agus Sumarsono, petugas piket Polsek Wonokromo saat itu menderita luka bacok di kepala, tangan, dan pipi kirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com