Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ki Jagaraksa, Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka ke Istana

Kompas.com - 17/08/2019, 09:22 WIB
Putra Prima Perdana,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kereta kencana yang membawa bendera pusaka menuju Istana pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia ternyata dibuat di Purwakarta. Kereta kencana bernama Ki Jagaraksa itu dibuat pada tahun 2013.

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang mengikuti mengatakan, tahun ini, kereta kencana Ki Jagaraksa kembali menjadi pembawa bendera pusaka menuju Istana.

"Ini merupakan tahun yang keempat mengikuti kirab pembawa bendera," kata Dedi melalui sambungan telepon, Sabtu (17/8/2019).

Baca juga: 17 Agustus: Ende Rahim Pancasila...

Kereta ini sudah hampir seminggu lalu berada di Jakarta. Hari ini, kereta tersebut sudah berada di Monas untuk membawa bendera pusaka merah putih.

Dedi bercerita, kereta kencana Ki Jagaraksa dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluluhur sunda, yaitu Prabu Siliwangi.

Menurut dia, pembuatan kereta Kencana Ki Jakaraksa ini berawal dari keprihatinannya bahwa Sunda sudah kehilangan spirit masa lalunya. Hal itu, berbeda dengan Jawa, Sumatera, Bugis, yang masih menjunjung tinggi sejarah dan latar belakangnya dari masa lalu.

"Sehingga saya melihat bahwa spirit masa lalu harus dihadirkan dengan spirit kebudayaan, salah satunya adalah dengan membuat kereta kencana bernama Ki Jagaraksa," kata anggota DPRD terpilih dari Golkar ini.

Baca juga: 9 Kisah Pilu Polisi Saat Bertugas, Ditembak Saat Kawal Pemilu hingga Dikeroyok Bandar Narkoba

Dedi mengatakan, Ki Jagaraksa memiliki makna dan filsafat yang luhur. Jaga artinya merawat, sedangkan raksa adalah rasa atau hati. Ini artinya adalah bahwa kepemimpinan itu harus dibangun dari spirit hati sebagai kekuatan utama dalam melakukan pengelolaan.

Oleh karena itu, harapannya, manusia bisa memperlakukan negara dan alam raya yang terdapat di dalamnya dengan hati.

"Sehingga terhindarkan dari berbagai watak eksploitatif berlebihan yang menimbulkan kerusakan," tandas Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com