Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Sopir Tuding Ada Pungli di Jembatan Timbang, Ini Tanggapan Dishub Ngawi

Kompas.com - 16/08/2019, 15:11 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS. com – Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi Jawa Timur langsung melakukan sidak ke jembatan timbang pasca-viralnya video dugaan pungli yang diunggah di Facebook.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi Putut Yuliarto mengatakan, sidak dilakukan pada Rabu (14/8/2019) karena sopir pembuat video menyebut Dinas Perhubungan Ngawi.

Jembatan timbang dan Terminal Ngawi untuk pengelolaannya langsung di bawah Kementerian Perhubungan.

“Pak Bupati kaget, coba dikonfirmasi apakah ada orang Ngawi. Semua petugas bukan orang Ngawi, limpahan dari pusat,” ujar Putut, saat dihubungi, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Tim Saber Pungli Sulsel Temukan Kepala SMAN 1 Makassar Terima Uang dari Siswa

Terkait tudingan timbangan di jembatan timbangan Ngawi bermasalah, Putut memastikan jika timbangan telah ditera dan mendapat sertifikasi khusus.

Menurutnya, sopir truk diduga tidak melalui jembatan timbangan di Bali maupun saat memasuki wilayah Jawa Timur, karena tidak bisa menunjukkan bukti struk timbang.

“Setiap jembatan timbangan itu pasti ada struknya. Dia tidak bisa menunjukkan bukti kalau timbang di Bali atau masuk wilayah Jawa Timur,” imbuh dia.

Sopir truk itu nekat membuat video tudingan pungli di jembatan timbangan Ngawi menurut Putut justru berawal dari upaya suap yang dilakukan oleh sopir kepada petugas jembatan timbangan.

Karena petugas tidak menanggapi, membuat sopir tersebut nekat membuat video. “Dia nyoba untuk menyuap jembatan timbang Rp 20.000 ditolak, Rp 50.000 ditolak, akhirnya marah-marah membuat video itu,” ucap dia.

Baca juga: Kesaksian Tahanan soal Pungli di Rutan Polda NTB: Mulai Bayar Sampah, Air hingga Bilik Asmara

Sebelumnya, sebuah video diduga seorang sopir truk yang memprotes hasil timbangan jembatan Ngawi yang memiliki berat lebih 11 ton.

Padahal, menurutnya, saat menimbang di Bali kurang dari 10 ton.

Menurut Putut, kasus tersebut telah diselesaikan dengan melakukan penilangan terhadap sopir truk karena melanggar ketentuan muatan.

“Sudah ditilang, ada bukti tilangnya, sudah tanda tangan mengakui,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com