Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan Prada DP Usai Mutilasi Pacar: Saya Doakan Terus Usai Shalat

Kompas.com - 15/08/2019, 17:07 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Prada DP yang menjadi terdakwa atas kasus pembunuhan serta mutilasi pacarnya sendiri Fera Oktaria (21) mengaku bertobat usai melakukan perbuatan keji tersebut.

Dikatakan Prada DP, saat pelarian dan belajar mengaji di pesantren Serang, Banten ia terus shalat dan mengakui perbuatannya.

Bahkan, setiap shalat, ia selalu mendoakan Fera agar perbuatannya tersebut bisa dimaafkan.

"Saya doakan terus Yang Mulia, saya bertobat di sana. Sampai sekarang saya terus doakan,"kata Prada DP sembari menangis saat memberikan keterangan di persidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Pengakuan Prada DP, Dilarang Menyerahkan Diri hingga Merasa Dibuntuti

Aksi pembunuhan Fera itu dilakukan Prada DP karena mengaku khilaf lantaran korban mengaku telah hamil dua bulan saat mereka sedang tidur di penginapan.

Pengakuan itu membuat Prada DP marah dan membenturkan kepala korban ke dinding bahkan mencekiknya hingga tewas.

"Saya khilaf Yang Mulia, saya kecewa. Karena saya pikir dia berhubungan dengan pria lain, sebab waktu itu selama lima bulan saya pendidikan militer dan kami tidak pernah berhubungan. Tapi dia mendadak mengaku hamil,"ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Prada DP Tega Mutilasi Kekasih: Saya Kecewa Dia Bilang Hamil 2 Bulan

Dokter forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang Kompol Mansyuri dalam sidang sebelumnya mengatakan, dari hasil otopsi yang dilakukan, mereka tak menemukan tanda-tanda kehamilan di tubuh korban.

Bahkan, bercak sperma di dalam vagina pun tak ditemukan.

Namun, saat dilakukan pemeriksaan di bagian vagina,mereka menemukan adanya tanda kekerasan di selaput dara korban.

"Di selaput dara vagina korban ada luka lecet arah jam 12 dan jam 3. Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja,kemungkinan mengalami kekerasan," kata Mansyuri, saat menjadi saksi ahli di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (13/8/2019).

Akan tetapi Mansyuri mengaku tak bisa memastikan penyebab luka kekerasan di alat kelamin korban karena kondisi yang sudah mulai membusuk.

Namun, menurut Mansyuri, korban meninggal akibat mengalami kekerasan di bagian kepala akibat benda tumpul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com