Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Mahasiswa, Pepaya Matang Bisa Diukur di Smartphone

Kompas.com - 15/08/2019, 06:34 WIB
Rachmawati

Editor

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Muhammad Lutfi Firdhaus, mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) berhasil merancang aplikasi berbasis android untuk pengukur kematangan buah pepaya.

"Aplikasi ini saya rancang untuk membantu petani melakukan identifikasi kematangan pepaya dengan teknologi android di smartphone," kata mahasiswa program studi S1 Informatika ITTP tersebut di Purwokerto, Rabu (14/8/2019)

Dilansir dari Antaranews.com, ide tersebut muncul saat Lutfi berkunjung ke petani pepaya yang berada di daerah Cilongok, Kabupaten Banyumas.

"Para petani pepaya di era modern seperti sekarang ini masih mengukur kematangan pepaya secara manual," katanya.

Baca juga: Cerita Elysia Jadi Mahasiswa Termuda Unpad 2019: Pernah Ditolak Masuk Perguruan Tinggi Impian

Dia menilai perlu ada pembaharuan pada sistem pemilahan pepaya oleh petani sebelum dipasarkan ke konsumen.

Menurut Lutfi, teknologi yang diterapkan dalam sistem pemilahan menggunakan teknologi perekaman citra melalui pengukuran dari Red-Blue-Green (RGB), untuk mengetahui tingkat kemanisan atau derajat brix.

"Dengan demikian, dalam aplikasi ini sangat penting perangkat smartphone yang memiliki fitur kamera," katanya.

Lutfi menjelaskan teknologi pengolahan citra adalah teknik yang biasanya digunakan untuk melakukan proses citra atau gambar.

Baca juga: 7 Penelitian oleh Anak Muda di Indonesia, Sabet Kompetisi di Paris, Jepang, dan Korea (2)

Dengan data gambar tersebut, akan didapatkan informasi tertentu dari gambar yang diamati.

Teknologi tersebut dapat menentukan tingkat kematangan pada buah dengan melihat warna kulitnya.

"Sedangkan untuk mengidentifikasi tingkat kematangan yang paling mudah dapat diidentifikasi yaitu dari warna kulit pada buah, dan warna kulit buah tersebut mengandung nilai RGB," katanya.

Dia menambahkan, nilai RGB digunakan sebagai nilai acuan dalam melakukan sebuah penelitian tingkat kematangan pada buah pepaya.

"Nantinya pada aplikasi akan mengirimkan data matang, mengkal, setengah matang, mentah, serta dilengkapi dengan munculnya tingkat kadar gula yang terkandung dalam pepaya," katanya.

Baca juga: Kekhawatiran Guru atas Penemuan Siswa soal Obat Kanker Mujarab hingga Juarai Dunia

Dia berharap, rancangannya tersebut akan dapat mempermudah petani pepaya.

"Harapan saya perancangan teknologi yang saya ciptakan ini, mampu menjadikan para petani pepaya memiliki pengetahuan akan teknologi kekinian, dan mampu memenuhi tantangan revolousi industri 4.0," katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com