BARRU, KOMPAS.com - Telepon seluler (ponsel) milik Brigpol Anumerta Hedar atau sebelumnya ditulis Briptu Heidar masih aktif walaupun Hedar sendiri gugur dibunuh KKB di Puncak, Papua.
Masih aktifnya handphone (HP) milik Hedar ini diungkapkan ibunya, Nurhaeda, saat jenazah anak sulungnya tersebut tiba di rumah duka di Kecamatan Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"HP anak saya masih aktif. Hanya saja saat dihubungi tersambung namun tak terjawab," kata Nurhaeda sambil menyeka air matanya, Selasa (13/8/2019).
Menurut Nurhaeda, saat terjadi insiden penyekapan anaknya, ponsel milik anaknya tak ditemukan.
Baca juga: Ayah Briptu Heidar Korban KKB Papua: Anak Saya Sepertinya Dijebak Orang yang Dikenal...
Nurhaeda sempat bertanya-tanya mengapa anaknya tewas, sementara rekannya yang bernama Alfonso berhasil lolos dari kepungan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Yang menjadi pertanyaan, anak saya tewas, kenapa rekannya berhasil selamat? Polri jangan hanya mencari pelaku pembunuhan, namun rekan anak saya juga harus diperiksa," ungkap Nurhaeda.
Nurhaeda mengatakan anaknya banyak tahu tentang KKB di Papua, sehingga heran dengan penyekapannya.
Dia mengaku pernah mendengar cerita anaknya tersebut bersama paman-pamannya di Papua.
Baca juga: Brigadir Anumerta Heidar Tewas di Tangan Penjahat Sasarannya...
"Anak saya banyak tahu tentang KKB, hal itu pernah diceritakan sebagian kepada saya. Namun yang banyak tahu dari cerita Hedar tentang KKB di Papua, adalah paman-paman Hedar," katanya.
Kepada media, Nurhaeda ingin agar pihak berwajib juga memeriksa histori percakapan di ponsel Brigpol Anumerta Hedar untuk mendapatkan kejelasan penyebab penyekapan hingga kematiannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.