Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Puncak Kutuk Pelaku Pembunuhan Brigadir Anumerta Hedar

Kompas.com - 13/08/2019, 18:50 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik, mengutuk keras perbuatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) tehadap Brigadir Anumerta Hedar.

Atas nama pemerintah dan masyarakat, Willem menyampaikan turut berduka cita atas gugurnya Brigadir Anumerta Hedar.

Dia mengatakan, bila pelaku yang membunuh Brigadir Anumerta Hedar adalah KKB.

KKB menurutnya, selalu mengganggu di wilayah Pegunungan Tengah mulai dari Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kabupaten Nduga.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Terduga Penembak Briptu Heidar

"Saya kutuk orang-orang itu, saya tidak mau daerah saya selalu jatuh korban seperti sekarang ini," kata Willem, Selasa (13/8/2019).

Dia sangat menyesalkan masih ada orang-orang yang memegang senjata api, dan melakukan pembunuhan.

"Kami sangat menyesal dengan saudara-saudara yang membawa senjata api lalu membunuh sembarangan orang," kata dia.

"Tuhan tidak pernah menghendaki hal-hal seperti itu. Tuhan akan balas orang-orang ini. Siapa yang mengambil darah orang, maka dia harus pertanggungjawabkan itu kepada Tuhan dan kepada alam," tambah Willem.

Pihaknya bersama TNI-Polri selalu mengedepankan persuasif untuk menjalin komunikasi dengan KKB, agar dapat kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Jenazah Brigadir Anumerta Hedar Dimakamkan di Sulawesi Selatan

"Mudah-mudahan suatu saat mereka menyesal dan kembali ke NKRI," ujar dia.

Brigadir Anumerta Hedar merupakan anggota Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua.

Hedar gugur ditembak KKB di Kabupaten Puncak, setelah sebelumnya sempat disandera, pada Senin (12/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com