Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Anak TKI untuk Jokowi, Minta Pulangkan Ibu yang Diduga Dianiaya

Kompas.com - 13/08/2019, 18:43 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Selpi Lusniawati (27) menulis selembar surat di atas kertas putih yang ditujukan untuk Presiden Jokowi.

Isinya, memohon orang nomor satu di republik ini bisa membantu memulangkan ibunya, Alis Juariah (46), Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sempat hilang kontak sejak 1998 dan kini dikabarkan berada di Arab Saudi.

Keputusannya menyurati sang presiden setelah usahanya berkali-kali ke instansi dan dinas terkait menemui jalan buntu.

“Saya tidak tahu harus bagaimana lagi, sudah tiga kali berusaha meminta bantuan (ke dinas dan instansi terkait), tapi tidak ada hasilnya sampai saat ini. Saya dan keluarga ibu sudah habis biaya untuk ongkos sana sini,” tutur Selpi, di Kantor DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Ratapan Anak TKI: Pak Jokowi, Tolong Pulangkan Ibu Saya, Kasihan Sering Disiksa...

Selpi mengaku, selama usahanya meminta bantuan ke para pihak terkait termasuk ke KBRI mendapatkan hasil yang tidak memuaskan. Malah, informasi dari pihak KBRI, ibunya itu mengaku tidak mau pulang.

Terang saja Selpi tidak percaya, karena hal itu sangat bertolak belakang dengan isi dari surat-surat ibunya yang pernah ia terima dan baca.

“Orang KBRI selalu bilang katanya ibu tidak mau pulang. Tapi, sudah jelas-jelas ibu minta ingin dipulangkan karena sudah tidak tahan di sana,” tutur dia.

Alasan ibunya ingin pulang, kata Selpi, diduga kerap mendapat perlakuan kasar bahkan berujung penganiayaan dari majikannya.

“Malah di salah satu suratnya, kalau tidak salah yang tahun 2014, ibu sampai harus mendapatkan 20 jahitan di tangannya karena luka dianiaya,” kata dia.

Isi surat Selpi Lusnawati (27) anak semata wayang TKI Alis Juariah (47) yang ditulis tangan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi untuk meminta bantuan sang presiden agar membantu memulangkan ibunya yang sudah 21 tahun berada di Arab Saudi.Firman Taufiqurrahman Isi surat Selpi Lusnawati (27) anak semata wayang TKI Alis Juariah (47) yang ditulis tangan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi untuk meminta bantuan sang presiden agar membantu memulangkan ibunya yang sudah 21 tahun berada di Arab Saudi.

Selain itu, Selpi menuturkan jika ibunya tidak diperbolehkan keluar rumah. Kalau majikan dan keluarganya pergi keluar, ibunya dikunci di kamar mandi sampai sang majikan pulang.

“Karena itu, saya menulis surat ke Pak Jokowi agar semua orang tahu bahwa ibu saya memang benar-benar ingin pulang, sangat ingin pulang,” ucap warga Kampung Muhara RT 001 RW 010, Desa/Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu.

Baca juga: Majikannya Dijatuhi Hukuman Terberat dalam Sejarah Singapura, Begini Kabar TKI Khanifah

Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Najib Ali Hildan mengatakan, alasan anak kandung Alis Juariah menulis surat ke presiden karena sudah berulang kali meminta bantuan ke lembaga dan instansi terkait, namun tak membuahkan hasil.

“Suratnya segera kami kirimkan melalui staf kepresidenan, mudah-mudahan (presiden) terenyuh hatinya dan kasus ini bisa benar-benar mendapat perhatian dan segera ditangani oleh pemerintah Indonesia,” kata dia.

Pihaknya sejauh ini telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI dan akan terus melakukan langkah-langkah untuk menembus berbagai pihak terkait.

“Kami selaku kuasa keluarga PMI atas nama Alis Juariah akan terus perjuangkan sampai dia bisa pulang dari negera penempatan serta pemenuhan haknya,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com