Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kulon Progo Terpaksa Berbagi Air di Wilayah Kekeringan

Kompas.com - 13/08/2019, 10:54 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.comKekeringan masih  melanda beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Warga di wilayah kekeringan terpaksa harus saling berbagi air bersih dari sumur-sumur yang ada.

Seperti halnya dialami 70 kepala keluarga yang mendiami Dusun Kaligede, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh.

Dusun itu berada pada dataran tinggi Bukit Menoreh. Warga di sana membagi jadwal pengambilan air bersih dari sumur dalam agar tidak cepat habis sepanjang musim kemarau ini.

Dengan cara ini, warga Kaligede bisa bertahan dari kemarau. Mereka bahkan belum pernah meminta bantuan pasokan air dari pemerintah karena berhasil mengatasi ketersediaan air dengan cara ini.

Baca juga: BMKG: Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Lama, Harap Waspada Kekeringan

Hal itu diungkapkan Heppy Eko Nugraha, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Selasa (13/8/2019).

"Tergantung efisiensi masyarakat menggunakan air. Seperti di tempat saya, (masyarakat Kaligede) giliran. Yang berada di bawah mengambil malam, yang atas saat pagi. Yang penting bisa untuk mandi, masak, minum. Tidak boleh boros dan tidak boleh menangnya sendiri,” kata Heppy. 

Menurut dia, warga mulai merasa kekurangan air baku mulai Juni 2019. Mereka sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih pada pemerintah.

Setidaknya ini terungkap dari permohonan perwakilan kelompok masyarakat maupun pemerintah desa setempat.

Baca juga: Kekeringan Ekstrem Melanda 12 Wilayah di NTT

Ditangani secara sektoral

Pemerintah Kulon Progo melalui Dinas Sosial dan sejumlah aksi CSR masih mampu menanganinya.

Selain itu, sekarang banyak dusun yang warganya masih bisa mencari jalan keluar memperoleh air dengan kearifan lokal mereka. 

Keberhasilan mengatasi kesulitan air bersih akibat kekeringan itu membuat situsi sekarang belum terasa berat seperti di tahun sebelumnya.

Heppy menceritakan, Pemda Kulon Progo sampai menerbitkan status Darurat Kekeringan karena hampir semua kecamatan di Kulon Progo kehilangan air baku pada musim panas 2018.

“(Sekarang) Warga yang meminta bantuan air bersih masih dapat diatasi secara sektoral,” katanya.

Walau keadaan belum parah, BPBD terus menjalin mengkoordinasikan dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (P3A) Kulon Progo yang juga memiliki pos anggaran dropping bantuan air bersih ke warga.

Baca juga: 250 Hektare Sawah Terdampak Kekeringan di Karawang

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com