Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Penggemukan Sapi Bali, Pria Ini Sukses Makmurkan Peternak di Desanya

Kompas.com - 12/08/2019, 13:53 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ahmad Umar (54), Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, telah 18 tahu menjadi peternak sapi.

Umar yang juga menjabat ketua kelompok ternak Sumber Mekar, tergolong sukses menjalankan bisnis penggemukan dan pembibitan sapi, khususnya sapi Bali.

Dengan modal awal dua ekor sapi pada tahun 2001, Umar telah membantu warga desa yang umumnya adalah petani untuk mendapat tambahan pemasukan dari beternak sapi.

Baca juga: Dari Harga Rp 18,5 Juta, Peternak Ini Jual Sapi Kurban 1 Ton ke Jokowi Rp 100 Juta

Pria asal Lamongan, Jawa Timur, yang hijrah ke Kalimantan sejak tahun 1980 itu mengaku bersyukur, hanya "bermodal dengkul" ia sekarang bisa membantu orang lain.

Saat datang ke Tanah Banua, ia baru berusia sekitar 18 tahun dan hanya sempat lulus SMP.

Namun dengan keinginan kuat untuk terus maju, akhirnya Umar diangkat menjadi PNS pada tahun 2007 setelah ia lulus paket C dan menjabat sebagai Sekretaris Desa.

"Saya berkeyakinan, kalau orang lain bisa saya juga pasti bisa," tegas dia.

Menurut Umar, sudah 15 tahun terakhir ini warga desa tidak lagi menanam padi karena tingkat keasaman tanah yang tinggi.

Baca juga: Ribuan Ikan Mati Keracunan Belerang, Peternak di Danau Batur Rugi Puluhan Juta

Mayoritas warga, selain bekerja di kebun, kemudian juga menjadi peternak.

"Kami menggunakan sistem bagi hasil 60:40. Setelah modal awal pembelian bakalan sapi dikembalikan ke pemilik modal, hasil bersih penjualan dibagi dengan porsi 40 persen untuk pemilik modal, 10 persen buat kami sebagai ketua kelompok yang bertanggung jawab untuk obat dan lain-lain," kata Umar.

Ia meyakinkan bahwa investasi di bidang penggemukan sapi lebih menjanjikan dibandingkan hanya menyimpan uang di bank.

"Pemilik modal, dalam waktu enam bulan bisa memperoleh pendapatan bersih rata-rata Rp2 juta per ekor.

Saat ini ada sekitar 50 peternak yang menjadi binaannya, dengan rata-rata peternak merawat lima ekor sapi. Di kandang Umar sendiri, ada 17 ekor sapi, tiga diantaranya betina yang tengah bunting.

Baca juga: Mengaku Ayamnya Dibakar Saat Warga Protes Hama Lalat, Peternak Gugat Rp 1 Miliar

Untuk memenuhi kebutuhan pakan berupa rumput, ia mengupah tiga orang pekerja dengan bayaran bersih sekitar dua juta per bulan.

Kepala Desa Sidomulyo yang terpilih pada 2017 itu menjelaskan alasan pemilihan sapi Bali untuk dikembangkan di daerah itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com