MADIUN, KOMPAS.com - Seorang driver ojek online bernama Darwin Susanto (35) ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di rumah toko (ruko) kontrakannya di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Pandean, Mejayan, Kabupaten Madiun, Minggu malam (11/8/2049).
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai sopir grab itu ditemukan tewas dengan kondisi wajah penuh luka dan darah.
Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono yang dikonfirmasi Kompas.com, Senin ( 12/9/2019) pagi, membenarkan penemuan jasad seorang pengemudi ojek daring yang tak bernyawa di kontrakannya.
"Kami masih menyelidiki penyebab kematiannya," kata Ruruh.
Baca juga: 7 Kisah Pengemudi Ojek Online, Sumbangkan Makanan hingga Buka Lapak Buku Gratis
Untuk mengungkap penyebab kematian Darwin, polisi melakukan otopsi jenazah korban. Saat ini, jenazah korban dibawa ke salah satu rumah sakit di Kota Madiun.
Laporan penemuan mayat korban bermula saat polisi mendapatkan informasi dari warga. Mendapatkan laporan tersebut, polisi mendatangi lokasi kejadian yang berada di depan kantor Bank BRI Mejayan.
Saat ditemukan, mayat Darwin dalam posisi terlentang di atas kasur beralas lantai. Terlihat banyak percikan darah yang telah mengering menempel di dinding.
Untuk mengungkap motif dan penyebab tewasnya korban, polisi saat ini mencari istri dan anak korban. Pasalnya, saat kejadian, keberadaan istri dan anak korban tidak diketahui.
Ditanya Darwin menjadi korban pembunuhan, Ruruh mengatakan polisi masih menyelidikanya.
"Kami masih selidiki apakah korban dibunuh atau tidak," kata Ruruh.
Tewasnya driver ojol di Madiun menjadi topik perbincangan hangat di media sosial. Salah satunya di grup Facebook info lantas dan kriminal caruban madiun.
Baca juga: Hadiri Kongres PDI-P, Risma Naik Ojek Online Kemudian Kursi Roda
Setelah diposting akun Madiun Asik dan Maarif Yusuf Bachtiar tentang penemuan mayat Darwin Nasutian di grup tersebut, banyak nitizen yang memberikan komentar
Banyak nitizen yang menduga Darwin menjadi korban pembunuhan. Bahkan ada yang memberikan informasi, Darwin dibunuh oleh salah satu anggota keluarganya sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.