Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Jabar Open Data, Upaya Ridwan Kamil Dorong Keterbukaan Informasi

Kompas.com - 10/08/2019, 17:56 WIB
Mico Desrianto,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar menghadirkan program Jabar Open Data.

Program itu untuk mendorong keterbukaan informasi publik dan kemudahan akses data.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meluncurkan program itu saat acara Piala Humas Jabar 2019 di Trans Luxury Hotel Kota Bandung, Jumat (9/8/2019) lalu.

Sekadar informasi, platform berupa situsweb data.jabarprov.go.id tersebut menyajikan data statistik sektoral dan statistik dasar yang bersumber dari perangkat daerah, instansi vertikal, dan lainnya yang terdiri dari 312 dataset.

Adapun data sektoral sendiri akan dikelompokan menjadi beberapa bagian, antara lain data infrastruktur, ekonomi, kemiskinan, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pariwisata, dan kebudayaan.

Baca juga: Piala Humas Jabar 2019, Ajang Apresiasi Kepada Insan Humas

Kontennya pun disajikan secara interaktif, berupa gambar visualisasi data dan infografis agar menarik dan mudah dibaca.

Kepala Diskominfo Jabar, Setiaji, mengatakan program itu merupakan bentuk komitmen Pemdaprov Jabar untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan inovatif.

“Jabar Open Data diharapkan mampu menyediakan data yang akurat, terbuka, dan terintegrasi sebagaimana diamanatkan dalam Perpres 39/2019 tentang satu data, sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi (Pemprov),” ucapnya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (10/8/2019).

Pemdaprov Jabar juga bersinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar untuk memudahkan penyediaan, pengembangan, dan pemanfaatan data serta informasi statistik.

Baca juga: Cegah Hoaks, Pemdaprov Jabar Siapkan 3 Langkah Strategis

TV Lokal dan layanan digital

Selain program Jabar Open Data, Pemdaprov Jabar menghadirkan channel West Java Network bekerja sama dengan PT Link Net Tbk.

Menilik fungsinya, channel milik Biro Jumas dan Keprotokolan Setda Jabar tersebut akan tayang selama 24 jam melalui layanan First Media di channel 50.

Tayangan yang disajikan pun variatif, seperti berita, talkshow, feature, variety show, dengan semangat edukasi dan entertainment bertema Jabar.

Tak hanya channel, bentuk kerja sama dengan PT Link Net Tbk juga mendukung pengembangan Jabar Digital Service, seperti Aplikasi First Klaz.

Baca juga: Selaraskan Pembangunan, Pemdaprov Jabar Buat Kopdar GWPP

Upaya itu bertujuan meningkatkan digital learning, meningkatkan akses informasi masyarakat, dan mempromosikan pembangunan Jabar.

“Kami sangat antusias membantu Pemdaprov Jabar mensosialisasikan dan menginformasikan program-program yang dilakukan secara menyeluruh kepada masyarakat," papar CEO & Presiden Direktur PT Link Net Tbk Marlo Budiman.

Perlu diketahui, upaya keterbukaan informasi merupakan wujud konsep pembangunan pentahelix yang diterapkan Ridwan Kamil dalam membangun Jabar.

Pentahelix merupakan upaya pembangunan melalui kolaborasi dengan academic (akademisi), business (swasta), community (masyarakat), government, dan media (ABCGM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com