Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Kurban Jokowi di Lombok Capai 1,3 Ton, Penjual Tak Berani Kasih Nama

Kompas.com - 10/08/2019, 09:20 WIB
Idham Khalid,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo membeli sapi seberat 1,3 ton untuk dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Sapi berjenis simental ini dibeli Jokowi dari peternak sapi bernama Fauzul Bayan yang berada di Desa Medas, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.

Bayan menyebutkan, sapinya dibeli Jokowi melalui Dinas Peternakan NTB yang langsung meninjau di kandangnya.

"Mereka datang ke sini kemarin," katanya, Sabtu (10/8/2019).

Baca juga: Penampakan Sapi-sapi Kurban Milik Jokowi yang Tersebar di Seluruh Negeri...

Bayan menyebutkan, sapi tersebut sudah berumur 3,5 tahun. Dia mengaku tidak berani memberikan nama.

"Kalau nama, sapi ini tidak mempunyai nama, takut buat orang tersinggung nanti kalau namanya sama dengan sapi," lanjut Bayan saat ditemui di kandang sapi.

Baca juga: Viral Foto Formulir Pasien dengan 5 PIlihan Jenis Kelamin, Ini Penjelasan Lengkapnya

Dia mengaku memerhatikan betul pemeliharaan sapi, mulai dari rutinitas memberi makanan hingga pemeriksaan kesehatan sapi. Untuk makanan, misalnya, ada tiga jenis yaitu rumput hijau, ampas tahu dan dedak.

"Untuk perawatan, kami sangat perhatikan, mulai dari pemberian makan 3 kali sehari, dan memberikan obat cacing ke pada sapi," ungkap Bayan.

Pagi ini, sapi tersebut telah dibawa ke Islamic Centre dengan menggunakan truk untuk dikorbankan besok seusai shalat Idul Adha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com