Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Slamet Bersifat Magmatik, Apa Tanda-tandanya?

Kompas.com - 09/08/2019, 12:20 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga saat ini belum bisa memastikan kapan erupsi atau letusan Gunung Slamet bakal terjadi.

Meski demikian, Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, tanda-tanda erupsi sudah terekam selama satu bulan terakhir, dengan meningkatnya aktivitas gempa hembusan hingga 1.000 kali per hari.

Selain itu, terjadi deformasi berupa penggelembungan tubuh gunung yang mengindikasikan adanya desakan material vulkanik dari perut gunung.

Menurut Kasbani, potensi terjadinya erupsi juga terekam dari hasil pengukuran suhu air panas di daerah Guci yang masuk dalam kawasan wisata air panas.

“Pengukuran suhu mata air panas pada tiga lokasi menunjukkan nilai 44,8 hingga 50,8 derajat celsius. Nilai ini pada pengamatan jangka panjang berfluktuasi dan menunjukkan kecenderungan naik dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya,” kata Kasbani saat konferensi pers di Kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (9/8/2019).

Baca juga: Gunung Slamet Berstatus Waspada, Tercatat 51.511 Gempa Hembusan

Kasbani mengatakan, erupsi Gunung Slamet cenderung bersifat magmatik. Namun, erupsi magmatik Gunung Slamet kemungkinan besar diawali dengan letusaan freatik berupa gas dan air.  

“Tipe letusan Gunung Slamet umumnya bersifat magmatik, tapi biasanya bisa diawali dengan letusan freatik,” kata Kasbani.

Kasbani mengatakan, jika terjadi letusan, maka dapat dipastikan bakal terjadi lontaran atau guguran magma dan lava dari dalam kawah Gunung Slamet.

Meski demikian, lontaran dan guguran magma dan lava diprediksi hanya sampai radius 2 kilometer.

Erupsi magmatik menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah sekitar puncak di dalam radius 2 kilometer. Erupsi freatik dan hujan abu di sekitar jawah berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas,” kata Kasbani.

Baca juga: Status Gunung Slamet Naik Waspada, Pendaki Dilarang Dekati Kawah Radius 2 Km

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com