Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Tumpahan Minyak Pertamina, Desakan Ridwan Kamil hingga Dituding Tak Transparan

Kompas.com - 09/08/2019, 07:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap Pertamina segera menyelesaikan penanganan tumpahan minyak sumur YYA1 area Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) di Karawang, dalam kurun waktu 10 hingga 14 hari ke depan.

Hal itu diungkpakan Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat meninjau lokasi yang terkena dampak tumpahan minyak, Rabu (7/8/2019).

Selain itu, Kang Emil juga meminta para nelayan untuk tidak menjual ikan yang terpapar limbah minyak.

Alasannya, ikan yang terpapar limbah minyak akan membahayakan masyarakat luas. Dirinya juga berjanji akan mengganti kerugian para nelayan akibat bencana minyak tumpah itu.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Gubernur Jabar minta selesai dalam 14 hari

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbicara dengan warga yang ikut membersihkan limbah minyak saat meninjau lokasi terdampak di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Rabu (7/8/2019).KOMPAS.com/FARIDA Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbicara dengan warga yang ikut membersihkan limbah minyak saat meninjau lokasi terdampak di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Rabu (7/8/2019).

Ridwan Kamil berharap Pertamina segera mengatasi masalah minyak tumpah di Kabupatan Karawang, Jawa Barat.

"Dalam 10 sampai 14 hari insya Allah selesai, jadi warga tidak usah khawatir," kata Ridwan Kamil, usai meninjau lokasi terdampak tumpahan minyak di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya.

Saat ini, kata dia, tengah dilakukan pengeboran rescue untuk menyumbat sumur minyak yang tumpah, dengan progres 30 persen.

Pertamina telah menggandeng perusahaan Amerika yang berpengalaman menangani insiden tumpahan minyak di Teluk Meksiko.

Baca juga: Kejar hingga Sedot, Upaya Menahan Tumpahan Minyak di Laut Karawang

2. Gandeng perusahan Amerika untuk atasi minyak tumpah

Petugas mengumpulkan limbah tumpahan minyak Oil Spill yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019). Pasir yang tercemar minyak tersebut dikumpulkan dan akan dipindahkan ke pabrik penyimpanan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk dimusnahkan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas mengumpulkan limbah tumpahan minyak Oil Spill yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019). Pasir yang tercemar minyak tersebut dikumpulkan dan akan dipindahkan ke pabrik penyimpanan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk dimusnahkan.

Pertamina menggandeng perusahaan Amerika yang berpengalaman menangani insiden tumpahan minyak di Teluk Meksiko. Hal itu dibenarkan oleh Kang Emil.

"Siapa yang mengerjakan untuk mengatasi masalah ini. Kita harus apresiasi Pertamina karena Pertamina mengerjakan orang Amerika. Jadi mereka menyewa engineer dari Amerika untuk mengatasi masalah di sini, dan itu bayarannya mahal," kata Emil, Rabu (7/8/2019).

Sementara itu, pihak Pertamina mengaku butuh waktu lama untuk mengatasi tumpahan minyak itu.

"Tadi Pak Gubernur minta selesai 10-14 hari. Tapi prediksi kami, bisa selesai sampai 8 hingga 10 minggu. Insya Allah kami sanggup, mohon doanya," kata Direktur Utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pertamina Tangani Tumpahan Minyak dalam Waktu 10-14 Hari

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com