Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sewa Kamar untuk Eksekusi Kekasih, Prada DP Gunakan Nama Doni

Kompas.com - 08/08/2019, 13:30 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com — Pengadilan Militer I-04 Palembang kembali menggelar sidang ketiga untuk kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan oleh Prada DP terhadap kekasihnya, Fera Oktaria (21), Kamis (8/8/2019).

Dalam sidang tersebut, oditur menghadirkan tiga saksi untuk dimintai keterangan. Seluruh saksi tersebut merupakan pegawai dan pemilik penginapan Sahabat Mulya di Kabupaten Musi Banyuasin, tempat Prada DP mengeksekusi kekasihnya.

Terungkap dalam sidang, Prada DP memesan kamar di penginapan pada Rabu, 8 Mei 2019 sekitar pukul 02.00 WIB, bersama Fera.

Saat itu, Prada DP mengaku sebagai warga Karang Agung dan bernama Doni yang ingin bermalam karena kelelahan.

Arafiq alias Nopik yang merupakan pejaga malam penginapan Sahabat Mulya mengatakan, terdakwa dan korban datang dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna merah muda.

Saat itu, Arafiq yang sedang tertidur di ruang kasir dibangunkan oleh Prada DP setelah pintu kaca ruangan diketuk.

"Saya langsung bangunkan Wiwin (kasir) karena ada yang pesan kamar," kata Arafiq.

Baca juga: Fakta Sidang Kedua Prada DP: Ajak Kabur Mantan Pacar hingga Teman Paman Ikut Terlibat

Prada DP akhirnya memilih jenis kamar penginapan yang akan dia tempati. Arafiq lalu keluar untuk memantau situasi luar. Ketika itu juga dia melihat korban Fera sedang berada di atas motor.

"Korban pakai baju hitam, wajahnya saya tidak ingat karena sudah malam. Setelah itu langsung dipanggil terdakwa mereka masuk berdua ke kamar," ujarnya.

Wiwin Safitri, kasir yang juga anak pemilik penginapan, dalam kesaksiannya mengatakan, pada malam itu ia tak meminta kartu identitas Prada DP karena sudah terlalu malam.

Ia hanya meminta terdakwa untuk mengisi buku tamu.

"Saya yang mencatatnya, namanya Doni pada waktu malam memesan," kata Wiwin.

Baca juga: Temui Mantan Pacar, Prada DP Ngaku Putus dari Fera, Ajak Kabur dari Kejaran TNI

Setelah memesan kamar, korban Fera Oktaria yang ada di halaman penginapan dipanggil oleh Prada DP untuk masuk. Keduanya lalu menuju kamar 06 yang terletak di lantai dua penginapan.

"Yang perempuan memakai baju hitam, dia (Prada DP) pakai topi. Mereka sewa kamar kipas harganya Rp 150.000," ujarnya.

Tanpa menaruh curiga, Wiwin langsung kembali tidur ke kamar. Namun, ia terkejut, pada Jumat, 10 Mei 2019, Nurdin, suaminya, mengabarkan bahwa dia mencium bau busuk di kamar 06 yang ditempati Prada DP dan Fera.

"Kami panggil RT dan RW lalu menghubungi polisi. Ketika dibuka, baru tahu ada mayat perempuan. Saat itu dia (Prada DP) sudah tidak ada," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com