Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Marak Praktik Rentenir, Ini Harapan Kang Emil terhadap Perbankan

Kompas.com - 08/08/2019, 12:34 WIB
Anissa DW,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai kemudahan akses layanan perbankan dapat mengentaskan praktik rentenir.

Saat ini, praktik peminjaman uang lewat rentenir semakin marak di kalangan masyarakat golongan menengah ke bawah atau golongan ekonomi lemah.

Untuk itu, dia mengimbau, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) untuk bertransformasi dan berinovasi dengan lebih berpihak pada masyarakat Jabar khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"BJB harus mempunyai target market yang lebih luas dan menyentuh lapisan masyarakat terkecil," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini.

Menurutnya, penyaluran kredit mikro (Mesra),yang menjadi progran unggulan Jabar, dapat melepaskan warga Jawa Barat dari jerat rentenir.

Baca juga: Triwulan I 2019, Bank BJB Salurkan Kredit Mikro Rp 5,5 Triliun

"Saya kira BJB punya kapasitas luar biasa," ucapnya dalam acara Penutupan Business Review BJB Semester I Tahun 2019 di Ballroom Hotel Aryaduta, Bandung, Rabu (7/8/2019).

Emil juga berpesan agar BJB terus meningkatkan kinerjanya melalui dukungan teknologi dan inovasi demi merespons peluang-peluang di masyarakat.

Salah satunya dengan rencana pengembangan infrastruktur dengan nilai total hampir Rp 600 triliun.

"Di masa yang akan datang, BJB terlibat aktif, didahulukan untuk proyek-proyek di Jawa Barat," ucap Emil.

Selain itu, imbuh Emil, BJB harus memperhatikan aspek IT yang menjadi kebutuhan di era 4.0.

Baca juga: BRI Garap Pasar Teknologi Perbankan Daerah

"Kalau infrastruktur, mikro dan IT-nya dibenahi, saya punya keyakinan luar biasa kalau bank ini (BJB) akan berlari dalam waktu yang akan datang," terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (8/8/2019).

Tiga fokus bisnis

Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, aspek it memang menjadi salah satu dari tiga fokus utama untuk mengembangkan bisnis secara berkualitas dan berkelanjutan.

"Fokus pertama adalah reposisi bisnis, kedua reorganisasi, dan fokus ketiga re-engineering teknologi informasi," terang Yuddy.

Dengan tiga fokus itu, pihaknya optimis dapat menghadapi berbagai tantangan industri perbankan saat ini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com