Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Usulkan Perusahaan Penghasil Listrik Jual Langsung ke Masyarakat

Kompas.com - 07/08/2019, 11:10 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Dedi Mulyadi mengomentari terkait pengelolaan hingga distribusi listrik ke masyarakat. Menurut dia, alur produksi listrik hingga pemasaran ke masyarakat yang dilakukan oleh PT PLN Persero terbilang rumit.

Menurut Dedi, kerumitan tersebut bisa terlihat dari banyaknya masyarakat sekitar pembangkit listrik seperti Saguling, Jatiluhur dan Cirata yang belum menikmati listrik.

Sebab, listrik dari ketiga pembangkit tersebut harus disetor terlebih dahulu ke induk-induk PLN yang berada jauh dari lokasi.

“Masyarakat sekitar Jatiluhur tidak pernah mendapat pasokan listrik. Sekian puluh tahun, dapat listrik baru sekarang, itu pun hanya jaringan listrik yang tidak didapat dari Jatiluhur, yang Purwakarta dari Karawang. Betapa rumitnya pengelolaan ini,” kata Dedi saat dihubungi, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Imbas Padamnya Listrik, Cukur Manual hingga Ikan Hias Mati

Dedi mengatakan, pengelolaan hingga distribusi listrik seharusnya bisa dipermudah sehingga bisa menjangkau lebih dulu masyarakat di sekitar pembangkit.

Menurut dia, ke depan perlu dibuat regulasi, agar pemerintah bisa memberikan keleluasaan kepada perusahaan swasta untuk memproduksi listrik yang bisa dijual langsung ke masyarakat.

“Kalau ada perusahan penghasil listrik di sebuah wilayah, baik BUMN maupun swasta bisa jual listrik langsung ke lingkungan sekitar dengan standarisasi harga sama atau lebih rendah dibanding harga jual PLN,” ujar Dedi.

Dedi mengatakan, perusahaan swasta tersebut wajib membangun terlebih dahulu power plant (pembangkit listrik) baik menggunakan energi batubara, air, bahkan energi dari hasil pengolahan sampah menggunakan teknologi PLTSA.

Menurut dia, beberapa pembangkit telah dibangun oleh beberapa perusahaan swasta yang bergerak di bidang tambang batu bara.

“Seperti Indorama, South Pacific dan Indobara, mereka menghasilkan listrik. Tapi kelebihan listriknya dijual lagi ke PLN dan tidak langsung ke lingkungan,” ungkapnya.

Jika hal tersebut terwujud, Dedi memprediksi tragedi padam listrik di sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali tidak akan terulang.

Sebab, menurut Dedi, negara akan memiliki banyak pasokan listrik untuk masyarakat.

“Sehingga listrik pasokannya jadi banyak distribusinya. Induknya banyak, tidak satu kabupaten saja. Kalau sekarang tidak, listrik ditampung terpusat dan terkoneksi. Ketika satu pusat induk gangguan, maka seluruhnya gangguan,” kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com