Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2019, 17:53 WIB
Putra Prima Perdana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengonfirmasi terkait beredarnya video yang diunggah akun Instagram @lembangnews yang diambil dari SAR Pasundan.

Dalam video tersebut, terlihat erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang cukup menghebohkan pada Selasa (8/7/2019) pagi, sekitar pukul 10.33 WIB.

Haerani Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia menjelaskan, erupsi tersebut benar terjadi.

Hanya saja, tampilan gambar dalam video tersebut terlihat menghebohkan lantaran diambil dari atas kawah dan menggunakan zoom langsung ke dalam kawah.

“Kalau erupsi kecil, di foto dari dekat/bawah itu memang akan kelihatan besar/heboh. Bayangkan (erupsi) Gunung Tangkuban Parahu, kolom abu 80 meter dari dasar kawah. Ketika dizoom pakai video dari jarak dekat, hasilnya akan seperti erupsi besar,” jelasnya, melalui pesan singkat lewat Humas PVMBG, Selasa (6/8/2019).

“(erupsi) Gunung Agung adalah erupsi magmatik, tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter. Kalau difoto atai divideo dari jarak jauh, akan kelihatan seperti erupsi kecil,” sambung Nia.

Baca juga: Erupsi Terus Terjadi di Gunung Tangkuban Parahu

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

via SAR PASUNDAN Kawah Ratu Salah penyebutan bukan kawah domas #lembangnews

Sebuah kiriman dibagikan oleh LEMBANG NEWS © (@lembangnews) pada 6 Agu 2019 jam 1:15 PDT

 

Dengan kata lain, lanjut Nia, video yang menunjukkan erupsi Gunung Tangkuban Parahu sangat besar cuma sekadar perbedaan perspektif pengambilan gambar.

Namun, Nia menyebut memang aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu berupa erupsi freatik masih terus terjadi.

“Memang erupsi menerus, tapi kecil, hanya di dasar kawah saja. Masyarakat diimbau agar tidak mudah terpancing oleh info-info yang tidak disertai keterangan atau penjelasan yang jelas,” ujarnya.

Baca juga: Erupsi Tangkuban Parahu, Sepekan Warga Cium Bau Belerang dari Pagi hingga Sore

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com