Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Bunuh Alumni IPB karena Ingin Ambil Ponsel Korban

Kompas.com - 05/08/2019, 18:43 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) warga Cianjur, AUS (22) yang ditemukan meninggal dipastikan sebagai korban pembunuhan yang dilakukan tersangka RH (25).

Korban dicekik bagian lehernya di dalam angkutan umum colt mini jurusan Bogor-Cianjur di wilayah Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (21/7/2019) malam.

Sebelum akhirnya dibuang ke pematang sawah pinggir Jalan Sarasa Kampung Bungbulang Seulaeurih, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, tersangka RH melakukan perbuatan asusila terhadap korban.

"Antara tersangka dengan korban tidak saling kenal. Tersangka RH adalah sopir angkutan umum dan korban adalah penumpang," kata Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro dalam konferensi pers di tempat penemuan mayat Jalan Sarasa, Cibeureum, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Pembunuh Alumni D3 IPB di Sukabumi Ditangkap

Dia menuturkan, aksi tersangka RH ini berawal dari niat mengambil dan menguasai barang-barang milik korban seperti ponsel.

Saat itu, korban merupakan satu penumpang yang tersisa hingga Cianjur.

Korban AUS ini naik angkutan umum jurusan Bogor-Cianjur berwarna putih plat biru dari Ciawi, Bogor.

Para penumpang pun naik turun hingga Cipanas. Namun, akhirnya hingga Cianjur, penumpang hanya tinggal korban yang duduk di kursi depan, samping supir.

"Karena niatnya mengambil ponsel namun mengingat kondisi korban masih sadar, tersangka RH akhirnya berusaha melumpuhkan korban dengan cara membekap saluran pernapasan sampai dengan pingsan," tuturnya.

Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Sopir Angkot Pembunuh Alumni IPB Ditembak

Setelah korbannya pingsan, lanjut Susatyo, tersangka mengambil barang-barang milik korban. Lalu perjalanan kendaraannya melaju ke arah Sukabumi.

Sebelum sampai Sukaraja, tersangka membuang tas milik korban di wilayah Gekbrong.

Korban sempat berontak

Dalam perjalanan menuju Sukabumi, di Sukaraja korban mulai bergerak dan mulai sadar. Tersangka RH pun melakukan perbuatan asusila terhadap korban. Namun, karena berontak akhirnya korban dicekik hingga meninggal dunia.

"Untuk menghilangkan barang bukti, korban dibuang di tempat ini di sekitar Cibeureum pada Minggu sekitar pukul 23:00 dan Senin pagi jenazah korban ditemukan warga," paparnya.

Saat ini perkaranya masih terus dalam pengembangan, tersangka RH masih diperiksa penyidik Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota. Selain itu penyidik juga telah meminta keterangan dari para saksi sebanyak 15 orang.

Sebelumnya diberitakan sosok mayat perempuan ditemukan pinggir jalan di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).

Keterangan dihimpun Kompas.com, mayat tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, warga yang hendak menuju sawah melihat jenazah korban dalam keadaan nyaris telanjang.

Penemuan jasad perempuan tersebut langsung dilaporkan ke ketua RT setempat. Setelah dicek bersama sejumlah warga lainnya, penemuan mayat dilaporkan ke Polsek Cibeureum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com