Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Karhutla di Pekanbaru Makin Pekat, Jarak Pandang 1,5 Km

Kompas.com - 05/08/2019, 09:12 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap imbas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Senin (5/8/2019).

Pagi awal pekan ini, jarak pandang di Kota Bertuah makin terbatas.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Bibin Sulianto mengatakan, jarak pandang di Pekanbaru 1,5 kilometer (Km).

"Terpantau jam 07.00 WIB, jarak pandang di Pekanbaru 1,5 kilometer (asap). Kemudian Kota Dumai jarak pandang 3 kilometer (asap)," kata Bibin pada Kompas.com melalui pesan tertulis, Senin.

Baca juga: Karhutla di Riau Meluas, Tim Pemadam Berjibaku dengan Api Siang dan Malam

Dia menambahkan, kabut asap di wilayah Pekanbaru merupakan asap kiriman dari karhutla di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Sementara untuk titik panas atau hotspot di Riau, kata Bibin, saat ini terdeteksi 33 titik yang tersebar di lima wilayah.

"Hotspot paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir 14 titik, kemudian Siak 10 titik, Kepulauan Meranti 5 titik, Indragiri Hulu 2 titik dan Rokan Hilir juga 2 titik," sebut Bibin.

Sedangkan titik panas dengan confidence diatas 70 persen, sambung dia, terdeteksi 19 titik. Sebarannya, di Indragiri Hilir 8 titik, Kepulauan Meranti 2 titik, Rokan Hilir 2 titik, Siak 6 titik dan Indragiri Hulu 1 titik.

Baca juga: Kelelahan Padamkan Titik Api Karhutla, Petugas Pingsan

Sementara itu, kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru dikeluhkan warga. Karena selain jarak pandang terbatas, bau asap juga bikin sesak napas.

Hal itu diakui Andika Agusta, salah satu warga Pekanbaru, yang diwawancarai Kompas.com, Senin.

"Tadi pagi aku antar anak ke sekolah jarak pandang pendek sekali. Pagi ini asap lebih parah dari hari-hari sebelumnya," akui pria 35 tahun ini.

Sesak napas

Dia juga mengaku merasa sesak napas saat dalam perjalanan menuju sekolah anaknya.

"Lumayan sesak walaupun masih bisa bernafas normal. Anak-anak sekolah yang kasian. Apalagi sekolahnya gak pakai AC. Kawan-kawan sudah ada yang demam dan filek," sebut Andika.

Baca juga: Unik, Bhabinkamtibmas Ubah Motor Dinas Jadi Mesin Pompa Air Pemadam Karhutla

Dia berharap kebakaran hutan dan lahan segera teratasi, agar Pekanbaru dan wilayah lainnya tidak lagi dilanda bencana kabut asap.

"Harapannya bencana asap ini jangan terulang lagi. Udah 21 tahun aku tinggal di Pekanbaru, tak pernah ada habisnya perkara asap. Kemudian tindak tegas pembakar lahan," kata Andika.

Untuk diketahui, kebakaran lahan gambut di Riau terus meluas. Titik api bermunculan.
Kebakaran terdapat di beberapa wilayah, seperti di Pelalawan, Siak dan Indragiri Hilir.

Tim Satgas Karhutla Riau terus berupaya memadamkan api, baik melalui darat maupun udara (water bombing).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com