SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Suban Wahyudiono mengatakan, tim BPBD memadamkan tujuh titik api di puncak Gunung Arjuno di sisi Kota Batu Jawa Timur, Sabtu (3/8/2019) siang.
Pemadaman dilakukan dengan metode Water Bombing atau menyiramkan air menggunakan helikopter.
Suban menuturkan, penyiraman titik api dilakukan selama 3 jam sejak pukul 10.00 WIB.
"Sekali penyiraman, helikopter membawa 4.000 liter air yang diambil dari bendungan Selorejo di Kabupaten Malang," kata Suban saat dikonfirmasi.
Dalam rentang waktu itu, helikopter melakukan lima kali penyiraman.
"Jam 1 siang terpaksa dihentikan karena di puncak Gunung Arjuno mulai berkabut," jelasnya.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Mencapai 300 Hektar
Minggu (4/8/2019) besok, kata Suban, penyiraman akan kembali dilanjutkan di lokasi puncak yang masuk wilayah Kabupaten Mojokerto. "Besok pukul 8 pagi kembali dilakukan penyiraman," jelasnya.
Dia memastikan, metode pemadaman titik api dengan Water Bombing adalah kali pertama dilakukan di Jawa Timur.
Metode tersebut terpaksa dilakukan karena titik api berada di puncak gunung dengan ketinggian 3.200 meteri di atas permukaan laut. Ketinggian itu, lanjut Suban, cukup sulit dijangkau.
"Apalagi titik tebing curam dan tidak ada sumber air," terangnya.
Baca juga: Fakta Baru Gunung Arjuno Terbakar, Diyakini Karena Ulah Manusia hingga BNPB Kerahkan Helikopter
Sejak 22 hingga 28 Juli 2019, pihaknya menerima 23 laporan kebakaran hutan dan lahan di Jawa Timur termasuk di Gunung Arjuno yang masuk di Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo. Namun semua titik api relatif bisa dipadamkan karena berada di dataran rendah.
Akibat kebakaran hutan di Gunung Arjuno, jalur pendakian di gunung tersebut ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.