Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Depresi, Nenek di Ngawi Gantung Diri, Ditemukan Suaminya

Kompas.com - 03/08/2019, 10:19 WIB
Sukoco,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Sayem (60), warga Desa Rejomulyo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan telah meninggal dengan cara gantung diri pada sebuah pohon mangga milik tetangganya, Tukiran. 

Korban ditemukan oleh suaminya sendiri yang mencari keberadaaan korban pada Jumat malam.

“Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB suami korban mencari keberadaan istrinya karena tidak ditemukan di rumah. Korban ditemukan meninggal dengan gantung diri di belakang rumah tetangganya,” ujar Kapolsek Karang Jati AKP Suparman mellaui sambungan telepon, Sabtu (3/8/2019).

Baca juga: Depresi Ditinggal Nikah Istri, Seorang Pria Gantung Diri

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada perangat desa dan Kepolisian Sektor Karang Jati.

Dari pengakuan sejumlah saksi dan keluarga, korban selama ini ditengarai mengalami depresi berat.

“Informasi keluarga, korban mengalami depresi berat. Tidak diketahui apa yang menyebabkan depresi hingga ditemukan meninggal,” imbuh Suparman.

Baca juga: Diduga karena Masalah Asmara, Pemuda ini Gantung Diri di Teras Sekolah TK

Dari hasil pemeriksaan tim medis puskesmas Karang Jati tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada jasad korban.

Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan bahwa mereka menerima kematian korban sebagai musibah dan memakamkan korban.

Angka peristiwa gantung diri cukup tinggi di Kabupaten Ngawi.

Kompas TV Seorang warga binaan rumah tahanan negeri di Kabupaten Bangli, Bali, ditemukan tewas gantung diri di kebun warga.

 

Baca juga: Seorang Ayah Gantung Diri Setelah Bunuh Anaknya yang Berusia 7 Tahun

Di wilayah hukum Polsek Karang Jati sendiri, selama 2019, tercatat 3 kali kasus mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Suparman berharap warga memberikan perhatian dan mengawasi orang yang mengalami depresi dan terindikasi nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

“Jika ada keluarga terindikasi depresi kita himbau orang terdekat untuk mengawasi dan segera diperiksakan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com