Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tanda Silang Oranye di Bukit Soeharto, Diduga Penanda Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan

Kompas.com - 02/08/2019, 16:58 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) digadang-gadang menjadi calon kuat sebagai ibu kota baru pengganti Jakarta.

Dua wilayah ditawarkan Pemprov Kaltim ke pemerintah pusat, yakni kawasan Tahura Bukit Soeharto di Samboja, Kukar, dan Kelurahan Sotek, Penajam Paser Utara.

Dilansir dari Tribun Kaltim daerah yang bakal dijadikan lokasi ibukota baru berada di kawasan Tahura Bukit Soeharto, tepatnya di Km 45, Bukit Merdeka, Samboja.

Tak jauh dari permukiman warga, terdapat tanda silang warna oranye bertuliskan 'Badan Geospasial RI' dan 'Jangan Dirusak Juni-Juli 2019'.

Baca juga: Gubernur Kaltim: Feeling Saya, Ibu Kota Baru ya di Kalimantan...

Ada juga tulisan 'Untuk Pemotretan Udara dan Lidar wilayah Kukar, Kaltim 2019'.

Tanda tersebut diketahui warga sekitar seminggu setelah Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke kawasan Tahura pada awal Mei 2019 lalu.

Tanda tersebut diperkirakan milik Badan Geospasial RI untuk survei pemetaan udara wilayah Kukar, Kaltim sebagai calon lokasi ibukota negara.

Warga setempat sempat kaget saat menemukan penanda tersebut.

Salah satu daerah yang terpasang penanda dan menjadi rekomendasi sebagai calon lokasi ibukota RI di Kaltim berada di wilayah Samboja, Kutai Kartanegara.

Menurut Antonius K. Pallaka Sekretaris Kelurahan Bukit Merdeka, pihak kelurahan belum melakukan persiapan menghadapi wacana pemindahan ibukota ke Kalimantan, khususnya Kaltim.

Dia masih menunggu kepastian lokasi calon ibu kota yang akan ditentukan oleh pemerintah pusat.

Baca juga: Soal Ibu Kota Baru, Gubernur Kaltim Bantah Lakukan Lobi ke Presiden

Namun menurut Antonius, jika ibu kota memang dipindahkan ke Kaltim, dirinya dan masyarakat sekitar sangat mendukung dan bersyukur Kaltim menjadi ibukota RI menggantikan Jakarta.

"Kita masih menunggu kepastian dimana sebenarnya letak ibukota ini. Kalau memang di Kaltim, kami bersyukur sekali," ujarnya.

Munculnya wacana pemindahan ibukota ke Kaltim belum banyak diketahui warga Bukit Merdeka.

Walaupun sempat ada kabar bahwa harga tanah di daerah Bukit Merdeka mulai naik, namun Antonius memastikan saat ini harga tanah di sekitaran Bukit Merdeka masih normal.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com