Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2019, 15:51 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - PT PAL Indonesia (Persero) kembali membangun dua kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60.

Kapal perang yang bakal dibangun itu merupakan pesanan Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL).

Direktur PT PAL (Persero) Budiman Saleh mengatakan, dua kapal tersebut adalah KCR 5 dan 6. Menurur rencana, dua kapal tersebut bakal rampung pada Mei 2022 mendatang.

KCR 5 dan 6 yang dibangun dengan nilai investasi Rp 1,6 triliun itu, bakal dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan pendahulunya, KCR 1 hingga KCR 4.

Baca juga: Cerita Heroik TNI AL Ringkus Kurir Sabu 21 Kilogram, Upah Rp 200 Juta hingga Aksi Kejar-kejaran Speedboat

"Jadi, kita improve stabilitasnya supaya lebih handal dibanding kapal-kapal sebelumnya. Apa yang sudah kita perbaiki di batch dua kita lanjutkan lagi," kata Budiman, dalam acara first steel cutting di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jumat (2/8/2019).

Menurut Budiman, apabila KCR 1,2 dan 3 hanya memesan platform saja. Sementara itu, sewaco atau persenjataannya baru dilakukan setelah pembangunan kapal selesai.

Namun, untuk KCR 5 dan 6 ini, kata dia, dipesan secara utuh dengan platform beserta sewaco.

"Kita selalu improve tiap batch ini untuk menjadi kapal handal dalam pertempuran. Jadi, kelebihan ini (KCR 5 dan 6) itu stabilitasnya makin baik," ujar dia.

Di samping itu, platform dan sewaco itu sekaligus pengadaan pertama kalinya dari Kementerian Pertahanan.

Direktur Direktoran Produksi PT PAL Indonesia (Persero), Turitan Indaryo mengatakan, komponen produksi dalam negeri bakal mendominasi dalam pengadaan KRC 5 dan 6, yakni sebesar 60 persen.

"Dalam negeri secara jumlah 60 persen lebih, tapi secara nilai komponen luar negeri tetap masih lebih 60 persen," kata Turitan.

Untuk diketahui, KCR 5 dan 6 direncanakan bakal memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter, tinggi 4,85 meter, sarat 2,60 meter dengan bobot 500 ton dan mampu berlayar hingga kecepatan 28 knots.

Baca juga: Basarnas Makassar dan TNI AU Bantu Pencarian Kapal Tenggelam KM Pieces di Kalsel

Selain itu, KCR 5 dan 6 bakal dilengkapi dengan dengan sistem persenjataan seperti surveillance radar, IFF system, CMS (3 console), main gun 57 mm, peluncur surface to surface missile, secondary gun 20 mm, ESM system, serta decoy launching system ini mampu berlayar hingga lima hari, memiliki fungsi pokok sebagai peperangan anti-kapal permukaan, dan offshore patrols di perairan teritorial hingga Zona Ekonomi Ekslusif.

Di sisi lain, kapal ini dapat melakukan aktivitas pengintaian serta search and resuce (SAR).

KCR 5 dan 6 sudah dipesan TNI Angkatan Laut sejak penandatanganan kontrak pada 28 Desember 2018 di Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com