Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2019, 11:04 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Asisten Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nyimas Aliah meminta Pemerintah Solok Selatan, Sumatera Barat, mengembalikan hak dokter gigi Romi Syofpa Ismael sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

"Yang kami inginkan itu kembalikan hak dokter Romi. Bukan membuka kembali formasi dokter gigi untuk disabilitas di tahun 2019 ini," kata Nyimas Aliah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Pemkab Solok Selatan Minta Kemenpan RB Buka Jalur Khusus untuk Dokter Romi

Nyimas mengatakan, solusi yang ditawarkan Pemkab Solok Selatan bagi Romi, dengan membuka kembali formasi dokter gigi untuk disabilitas pada 2019, sama saja menghilangkan hak dokter Romi yang sudah dinyatakan lulus pada seleksi 2018.

Nyimas mengatakan, alternatif solusi berupa pengangkatan jalur khusus untuk dokter Romi sudah cukup bagus. Sebab, dokter Romi tidak perlu lagi mengikuti serangkaian tes.

"Dia (Romi) itu kan sudah lulus tes pada 2018. Jadi kembalikan saja haknya, jangan disuruh lagi ikut tes di 2019," kata Nyimas.

Baca juga: Drg Romi: Bapak Pemda Solok Selatan, Mohon, Terima Ami Kembali...

Sebelumnya, polemik dokter gigi Romi Syofpa Ismael mulai menemui titik terang.

Pemerintah Solok Selatan sudah mengirimkan surat ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk membuka jalur khusus penerimaan CPNS bagi dokter Romi.

"Kemarin sudah kami kirim surat pengusulan untuk penerimaan jalur khusus bagi dokter Romi ke Panselnas," kata Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi, Kamis (1/8/2019).

Yulian menyebutkan, ada dua alternatif untuk pengangkatan CPNS dokter Romi, yaitu jalur khusus 2018 atau pembukaan formasi dokter gigi untuk disabilitas tahun ini.

Untuk jalur khusus, menurut Yulian, diusulkan karena ada satu formasi bagi disabilitas yang belum terisi, sehingga Pemkab Solok Selatan mengusulkan satu formasi itu untuk dokter Romi ke Kemenpan RB.

"Jalur khusus ini sudah kami usulkan dan kami menunggu keputusannya dari Panselnas Kemenpan RB," kata Yulian.

Sementara untuk tahun ini, pihaknya mengusulkan dua formasi dokter gigi untuk disabilitas, sehingga bisa menampung dokter Romi jika jalur khusus tidak bisa.

Yulian berharap salah satu opsi yang diusulkan bisa diterima oleh Panselnas Kemenpan RB, sehingga polemik dokter Romi bisa diselesaikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com