Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh Kasus Kepala BKD Minta Mundur Karena Diancam Dibunuh Sekda, Ini Cerita Lengkapnya

Kompas.com - 02/08/2019, 08:15 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BONDOWOSO, KOMPAS.com - Mundurnya Kepala Badan kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menjadi pembicaraan lantaran dilakukan secara mendadak dan dibumbui isu adanya intimidasi dan ancaman pembunuhan oleh Sekda Kabupaten Bondowoso Syaifullah. 

Kepada Kompas.com, Kepala BKD Bondowoso Alun Taufana Sulistyadi menceritakan kejadian pengunduran dirinya serta soal intimidasi Sekda Syaifullah pada Kamis (1/8/2019).  

Menurut Alun, dia mengaku memilih mundur dari jabatannya, lantaran mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari Sekda Syaifullah pada Senin (29/7/2019).

Perlakuan tidak mengenakkan itu terjadi sebelum acara pelantikan Syaifullah sebagai Sekda, yakni pada Selasa (30/7/2019). Syaifullah menggantikan Sekda lama, Sholikin. 

Baca juga: Peringati Usia 2 Abad, Pemkab Bondowoso Bagikan 200 Gunungan Hasil Bumi ke Masyarakat

Menurut Alun, pada Senin, calon Sekda (Syaifullah) mendatangi kantor BKD untuk keperluan pelantikan Sekda. Petugas itu sendiri tengah meminta nomor di bagian hukum.

Syaifullah yang mendatangi petugas itu kemudian marah dan mempersepsikan petugas BKD lamban, dan tidak mengindahkan perintah Bupati (tentang pelantikan Sekda).  

Tidak hanya marah- marah, Syaifullah saat itu juga mengancam akan memindahkan seluruh staf BKD, bahkan mengancam akan memenjarakan mereka.

“Kami (BKD) sudah bekerja sesuai aturan, bagian umum juga sudah bergerak  untuk membuat undangan untuk lima orang pejabat luar daerah sesuai perintah calon Sekda," kata Alun yang dihubungi melalui telepon, Kamis.

Baca juga: Pengawas TPS di Bondowoso Dipukul Seorang Pemilih

"Namun ketika  dimintai klarifikasi oleh bagian umum, BKD belum bisa memberi kepastian tentang rencana pelantikan karena belum mendapatkan perintah langsung dari bupati,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, Alun sendiri merupakan pejabat karir yang mengisi lowongan Kepala BKD melalui proses open bidding yang panjang sejak Februari 2019.

Alun baru dilantik oleh Bupati Bondowoso Salwa Arifin pada 18 April 2019.  Saat itu, ia dilantik bersama Sekda lama yang juga naik melalui proses open bidding, Sholikin. 

Gaduh ancaman pembunuhan dan bantahan polisi

Menurut informasi yang diterima Kompas.com, sebelumnya pada Selasa (30/7/2019), Alun dan puluhan stafnya mendatangi Wabup Bondowoso Irwan Bachtiar.

Dalam kesempatan itu, Alun mengaku meminta mundur dari jabatanya atau meminta pensiun dini. 

Hal itu dilakukan lantaran kejadian tidak mengenakkan dari calon Sekda, serta ada ancaman pembunuhan ke dirinya. 

Baca juga: Kronologi Penusukan Pebalap Nasional M Zaky hingga Tewas di Bondowoso

Namun, ketika disinggung tentang ancaman pembunuhan itu, Alun saat dikonfirmasi Kompas.com, mengaku enggan menjelaskannya. Dia mengaku tidak ingin memperpanjang persoalan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com