Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udara Pekanbaru Kategori Sedang, Dokter Sarankan Kurangi Aktivitas Luar Rumah

Kompas.com - 01/08/2019, 16:15 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Provinsi Riau terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kondisi udara yang kurang baik membuat dokter menyarankan agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.

Salah satu wilayah yang terpapar kabut asap, yakni Kota Pekanbaru. Kondisi ini berlangsung sejak beberapa hari terakhir.

"Tadi pagi itu, ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) di Pekanbaru poinnya 63, kategorinya sedang," ujar dokter spesialis paru Indra Yopi kepada Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: Kabut Asap Karhutla di Pelalawan Riau Makin Parah, Jarak Pandang 800 Meter

Menurut Indra, kabut asap kebakaran lahan gambut ini akan sangat berdampak bagi kesehatan masyarakat.

Apabila kondisi udara masuk kategori sedang, menurut Indra, artinya masyarakat sudah harus menjaga diri dan menggunakan masker penutup hidung dan mulut.

Kemudian mengurangi aktivitas di rumah, terutama di pagi hari.

"Kalau tidak perlu keluar rumah, tidak perlu dilakukan. Tapi kalau memang harus keluar rumah, pakai masker," kata Indra.

Indra mengatakan, saat ini dampak dari kabut asap sudah mulai muncul, dan gejalanya sudah dirasakan oleh masyarakat.

Beberapa gejala seperti gangguan tenggorokan, batuk, mata perih dan badan lemas.

"Itu sudah dirasakan masyarakat," sebut dokter spesialis paru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmaf Provinsi Riau tersebut.

Dia mengatakan, kelompok yang rentan terkena penyakit paru akibat kabut asap adalah anak-anak dan orangtua.

Sebagaimana diketahui, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Riau belum terselesaikan.

Upaya pemadaman api terus dilakukan tim Satgas Karhutla Riau di Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Siak. Titik api juga digempur dari darat dan udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com