Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Digusur, Pedagang Minta Wali Kota Medan Tiru Cara Jokowi Tertibkan PKL

Kompas.com - 01/08/2019, 14:16 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sejumlah massa berkumpul di depan warung kopi (warkop) di belakang Taman Ahmad Yani Medan mencoba menghadang bechoe yang akan menggusur puluhan warung yang berada tepat di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan di Jalan H Misbach.

Teriakan pedagang tidak berhasil menghentikan penggusuran yang dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan, M Sofyan. Bahkan aksi pedagang tidur di depan beko juga tak membuat tenda-tenda warkop tetap berdiri.

Dengan pengeras suara, M Sofyan meminta para pedagang untuk mengangkat barang-barangnya dan memberi waktu 30 menit.

Baca juga: Seorang Perempuan di Medan Tewas dengan Tangan Terikat dan Mulut Dibekap

 

Sofyan berkali-kali menyampaikan bahwa ia hanya menjalankan tugas dan meminta agar pedagang membantunya.

"Izin ya Bapak, bantu saya menjalankan tugas saya. Tolong diangkat barang-barangnya. Waktunya 30 menit. Tolong Satpol PP, bantu pindahkan barang-barang mereka. Tawarkan bantuan. Hitung ya waktunya, 30 menit," katanya, Kamis (1/8/2019).

Tepat 30 menit kemudian, pembongkaran tenda warkop dimulai dengan mencopot dan menarik kabel-kabel listrik. Memindahkan steling jualan, meja dan kursi. Sempat terjadi insiden di mana pedagang menolak tendanya dirobohkan.

Rahmat, salah seorang pembicara dari pedagang mengatakan, warkop ini adalah tempat tongkrongan "anak Medan" yang sudah menjadi ikon kota. Bahkan tabun 2010 juga diresmikan oleh Rahudman Harahap, selaku Wali Kota Medan saat itu.

"Warkop ini sudah menjadi tempat bagi warga kota untuk menghidupi keluarganya. Ada banyak perut yang harus dinafkahi," katanya.

Menurutnya, wali kota Medan harus belajar dari Jokowi di saat menggusur pedagang kaki lima di Solo yang tidak menggunakan cara-cara represif.

"Belajarlah ke Solo, dia menggunakan hati nurani, bukan cara-cara represif dengan mengerahkan pasukan," katanya.

Ketua Koperasi Warkop Taman Ahmad Yani, Parlin Pangaribuan mengatakan, warkop di sini merupakan binaan Dinas Koperasi Kota Medan.

"Di sini ada 42 warung. Kami semua di sini punya keluarga yang harus dihidupi, disekolahkan. Kalau digusur, kami mau kemana. Seharusnya sebelum penggusuran ada solusi, relokasi. Tapi ini tidak. Mau kemana kami," katanya.

Untuk diketahui, Warkop Taman Ahmad Yani ini juga dikenal dengan sebutan warkop Elisabeth karena lokasinya tepat berada di depan gedung Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Aisyah Naibaho (51), pemilik Warkop Haris mengatakan, warung miliknya tidak pernah tutup. "Kami buka 24 jam, bergantian lah yang jaga," katanya.

Kepada wartawan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Medan, M Sofyan mengatakan, penggusuran puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di Warkop Elisabeth di Kelurahan Jati, Kecamatan Medan Maimun sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Penertiban tersebut, kata dia, dilakukan sesuai dengan peraturan Wali Kota nomor 9 tahun 2009 tentang larangan untuk beraktivitas, menempati ruang milik jalan untuk jangka waktu tertentu maupun seterusnya untuk bangunan sementara ataupun permanen.

"Ada 43 kios yang kita tertibkan. Di mana, pedagang ini semata-mata karena aturan yang dilanggar yang kemudian berdampak pada ketentraman masyarakat, ketertiban umum di sekitar lokasi yang menyebabkan jalan menyempit sehingga membuat susah kendaraan berjalan di kawasan ini," jelasnya.

Baca juga: Bandung, Surabaya dan Medan Minta Inka Buatkan LRT demi Atasi Kemacetan

Sebelumnya, para pedagang menyatakan bahwa mereka memiliki izin untuk berdagang di kawasan tersebut, menurut Sofyan bahwa hal tersebut sudah mereka pastikan bahwa mereka tidak ada izinnya.

"Namun, terkait penertiban ini kita sudah menyurati pedagang dengan 3 kali kita. Namun tidak diindahkan pedagang, makanya kita tertibkan," tambah Sofyan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com