Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki, Ini Penjelasan Kepala Dusun

Kompas.com - 31/07/2019, 20:23 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com – Pemerintah Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengetahui kondisi bocah 7 tahun Jodi dan keluarganya sebelum kisahnya menjadi viral di media sosial.

Mereka juga membenarkan jika Jodi dan keluarganya masuk dalam kategori tidak mampu.

Elis Lisyani, Kepala Dusun Pahing RT 1 RW 1 Desa Margabakti menyampaikan Rakum, kakeknya Jodi, tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan yang tetap.

Dia hanya kerja ikut bantu-bantu tetangga. Selain itu, Rakum juga memelihara kambing milik tetangganya.

Dari pekerjaan itu, Rakum mendapatkan upah untuk membeli lauk pauk, menafkahi keluarganya.

Baca juga: Viral Kisah Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki, Ini Faktanya

“Termasuk kategori miskin. Kesehariannya enggak punya pekerjaan tetap, penghasilan tetap. Jadi sehari-harinya ikut di warga. Kalau ada yang nyuruh-nyuruh kerja apa gitu, terus dia juga memelihara kambing punya warga, katanya untuk nambah-nambah penghasilan dia,” kata Elis kepada Kompas.com di balai desa setempat, Rabu (31/7/2019).

Berdasarkan Kartu Keluarga, Rakum, kakek Jodi tercatat berkerja sebagai buruh harian lepas, sementara Sati, Neneknya tercatat sebagai ibu rumah tangga.

Rakum berusia 50 tahun (sebelumnya ditulis 70 tahun), dan Sati berusia 56 Tahun (sebelumnya ditulis 60 Tahun).

Di dalam rumah itu, Jodi tinggal bersama dua orang kakaknya, Hidayat yang berusia 17 tahun (sebelumnya ditulis Dayat 18 tahun), dan Mulya 14 tahun (sebelumnya ditulis 15 tahun).

Sementara di dalam Kartu Keluarga yang sama, Jodi akan genap berusia 7 tahun tiga bulan mendatang.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Surati Kapolri hingga Menteri Perdagangan untuk Lawan Sedotan Plastik

Penerima bantuan PKH

Sati (60), Jodi (7), dan Rakun (70) berdiri di sekitar rumahnya, di dusun pahing RT 1 RW 3, Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Senin (29/7/2019). MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sati (60), Jodi (7), dan Rakun (70) berdiri di sekitar rumahnya, di dusun pahing RT 1 RW 3, Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Senin (29/7/2019).
Elis menyampaikan pemerintah desa sudah melakukan beberapa hal terhadap keluarga Jodi, salah satunya adalah pemberian sembako berupa beras 10 kilogram dan telur setengah kilogram.

Bantuan dari program PKH juga, mereka terima secara rutin tiap satu bulan sekali dan tiga bulan sekali.

Bahkan Elis menyebut, rumah yang saat ini ditempati Jodi sekeluarga juga sudah pernah direhab pada tahun 2014 lalu. Sebelumnya, kondisi rumah mereka hanya berdinding bilik dan kayu-kayuan.

“Rumahnya juga hasil dari swadaya masyarakat dari Desa juga. Maksudnya tenaga swadaya masyarakat. Tahun 2014. Dulunya kayanya bilik semua, sekarang ada tembok,” jelas Elis.

Baca juga: Fakta Bocah 7 Tahun Selamatkan WN Malaysia di Air Terjun Tiu Kelep, Penyandang Disabilitas hingga Dapat Beasiswa Pendidikan

Tidak ada akses air bersih

Tempat tinggal Rakum sekeluarga, kata Elis, memang tidak memiliki aliran air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com