Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Provinsi Terbanyak Laporan Pungli, Setiap Minggu Ratusan Orang Tertangkap

Kompas.com - 31/07/2019, 11:25 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) hingga saat ini telah menerima kurang lebih 36.000 laporan dugaan pungli dari masyarakat.

Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Pol Widiyanto Poesoko mengatakan, paling banyak laporan yang diterima berasal dari wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar), kemudian Jawa Timur (Jatim) dan Sumatera Utara (Sumut).

"Paling banyak Jabar, Jatim dan Sumut, Jateng (Jawa Tengah) nomor tujuh," kata Widiyanto di sela acara Sosialisasi PP Nomor 87/2016 tentang Satgas Saber Pungli di Gedung Soemardjito Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jateng, Rabu (31/7/2019).

Baca juga: Saksi RSDP Serang Akui Ada Pungli Korban Tsunami Selat Sunda

Menurut Widiyanto dari 36.000 laporan yang diterima, sekitar 22.000 di antaranya telah ditindaklanjuti oleh tim Satgas Saber Pungli pusat dan tim Satgas Saber Pungli sejumlah daerah.

"Kami masih utang 18.000 (laporan), ini yang harus kita kejar. Oleh karena itu bantuan masyarakat dari masyarakat," ujar Widiyanto.

Baca juga: Fakta Kasus Lurah Pungli Sertifikat Tanah, Risma Marah hingga Diduga Terima Rp 35 Juta

Lebih lanjut Widiyanto mengatakan sejauh ini telah melakukan operasi tangkap tangan sebanyak 17.000 kali dengan jumlah tersangka sekitar 22.000 orang. Mereka berasal dari instansi pemerintah, pejabat dan masyarakat umum.

"Pelaku paling banyak (berasal dari) instansi, pejabat dan masyarakat, yang terbanyak di Kantor Pertanahan, Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), itu jajaran pemerintahan sampai RT, RW, dan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkap Widiyanto.

Widiyanto mengatakan pengungkapan terbanyak berasal dari wilayah Jabar.

"Di Jabar, hampir setiap minggu ratusan orang tertangkap," kata Widiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com