Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2019, 09:14 WIB
Raja Umar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sepanjang Tahun 2019 ini telah menangani tiga kasus kejahatan terhadap gajah liar yang terperangkap jerat di Kabupaten Aceh Timur

Dua di antanya ditemukan oleh tim dari BKSDA, Forum Konservasi Lingkungan (FKL) dan drh Anhar Lubis dengan kondisi kaki mengalami luka parah di sekitar Afdeling 3 lahan perkebunan PT Aloer Timur, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, pada Minggu (28/7/2019) dan Senin (29/7/2019) dari lokasi yang tak berjauhan.

“Tahun 2019 ini sudah tiga kasus gajah liar terjerat di Kabupaten Aceh Timur, yang terakhir kemarin dua gajah betina dewasa ditemukan dari lokasi yang tak berjauhan, keduanya memiliki anak satu tahun dan tujuh bulan, setelah diobati, gajah tersebut kembali dirilis ke hutan, karena kondisi kesehatan masih sangat bagus,” kata Sapto Aji, Kepala BKSDA Aceh kepada Kompas.com, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Dua Ekor Gajah Liar Terjerat, Satu Berhasil Diobati, Satu Masih Dicari

Bedasarkan laporan tim BKSDA Aceh, FKL dan drh Anhar Lubis yang menemukan dan mengobati gajah betina dewasa itu, kata Sapto, keduanya mengalami luka jeratan dengan indentik yang bersamaan.

“Dari ciri luka keduanya identik, kemungkinan terperangkap jerat di lokasi yang sama, karena saat ditemukanpun posisi kedua gajah tersebut juga berdekatan,” kata dia.

Dua gajah betina yang sama-sama memiliki anak berjenis kelamin betina berusia satu tahun  dan tujuh bulan itu diperkirakan telah terkena kabel jerat besar yang diduga sengaja dipasang oleh pemburu sejak sebulan lalu.

“Dari kondisi luka diperkirakan sudah terjerat selama satu bulan, kemudian kabel jerat yang digunakan itu besar, sebesar jempol, kemungkinan memang dipasang untuk jerat gajah,” sebut dia.

Setelah ditemukan dan diobati, kedua gajah tersebut kembali dirilis ke hutan dan tetap dalam pantauan tim BKSDA dan FKL.

Baca juga: 11 Gajah Liar Dekati Permukiman Warga di Riau

 

“Sekitar 100 meter dari lokasi ditemukan gajah terjerat itu kemarin ada kawanan gajah liar lain yang menunggu, sehingga langsung kita lepas setelah diobati,” ujar dia.

Sebelumnya, satu ekor bayi gajah liar ditemukan dengan kondisi kakinya terluka parah akibat terperangkap jerat di kawasan hutan Kecamatan Simpang Jerinih, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (18/6/2019) lalu.

Bayi gajah betina tersebut kemudian dievakuasi ke Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Lokop, Aceh Timur pada Kamis (20/6/2019) untuk penangan lebih lanjut.

Pada Tahun 2018, BKSDA menangani dua kasus gajah liar yang kakinya terperangkap jeratan,  di antaranya satu ekor bayi gajah yang kemudian diberi nama Amirah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com