Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran Risma untuk Pengelolaan Sampah DKI Jakarta yang Sudah Mengkhawatirkan

Kompas.com - 30/07/2019, 15:23 WIB
David Oliver Purba

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan saran untuk pengelolaan sampah di DKI Jakarta yang sudah sangat mengkhawatirkan.

Risma mengatakan, sebelumnya dia diberitahu bahwa sampah di Jakarta mencapai 7.500 ton, sedangkan TPA tidak cukup menampung sampah sebanyak itu.

Karena itu, saat kunjungan kerja DPRD Provinsi DKI Jakarta ke Surabaya, Risma menyampaikan agar pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) bisa dipercepat. Terlebih, DKI Jakarta memiliki anggaran yang melimpah.

Jika anggaran pengelolaan sampah di Surabaya hanya Rp 30 miliar, Jakarta memiliki anggaran yang lebih besar untuk pengelolaan sampah yakni Rp 3,7 triliun.

"Makanya kemarin saya ngomong, itu (pembangunan TPA) harus dipercepat dan mereka (Pemprov DKI Jakarta) punya uang, sehingga tidak ada alasan tidak bisa. Mereka punya uang, SILPA-nya Rp 17 triliun sampai Rp 20 triliun," tutur Risma, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Risma: Sampah di Jakarta Menakutkan

Risma menilai, apabila anggaran itu bisa dipakai, Pemprov DKI Jakarta tidak perlu lagi melakukan investasi untuk tendernya. DKI Jakarta bisa langsung menggunakan APBD saja.

"Dua tahun sudah bisa banyak asing itu, dari negara-negara luar sudah banyak bisa menyiapkan fabrikasi (pembangunan sesuatu) untuk itu. Karena kalau enggak cepat, medeni (manakutkan) ini. Coba bayangin sampah (Jakarta) segitu banyak," katanya.

Menurut Risma, yang paling penting untuk saat ini adalah bagaimana DKI Jakarta bisa menyelesaikan masalah sampah tersebut.

Sebab, apabila sampah tidak dikelola dengan baik, dampaknya akan sangat besar. Terutama terhadap kondisi lingkungan, seperti banjir, penyakit menular dan lainnya.

"Bisa dibayangin kalau (sampah) enggak keangkut. Sampah di Jakarta itu 7.500 ton per hari, (TPA) yang dikelola tahun 2022 itu hanya 2.200 yang bisa diselesaikan di TPA itu. Masak rek Ibu Kota (banyak sampah), kan tidak mungkin itu. Itu (sampah) kalau tidak keangkut 1.000 ton saja sudah messy (kotor)," ujarnya.

Baca juga: Risma Dibujuk Ramaikan Pilkada DKI Jakarta 2022

Sebelumnya, DPRD bersama DLH Provinsi DKI Jakarta melakukan studi banding pengelolaan sampah mulai dari hulu sampai dengan proses akhir yang telah diterapkan Kota Surabaya dan langsung diterima Risma di Balai Kota Surabaya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Provinsi DKI Jakarta Bestari Barus mengatakan, alasan melakukan kunker ke Surabaya karena banyak hal yang patut ditiru dari teknologi pengelolaan sampah yang telah diterapkan di Surabaya

Salah satunya, kata dia, bagaimana mengelolah sampah yang murah dari hulu hingga akhir dengan anggaran terbatas.

"Tentu ini menjadi pembelajaran bagi kami yang dari Jakarta dengan anggaran yang begitu besar masih harus belajar ke Surabaya. Bagaimana pengelolaan sampah yang baik, efektif dan efisien," kata Besari. (Kontributor Surabaya Ghinan Salman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com