Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Berharap Tangkuban Parahu Segera Dibuka Lagi

Kompas.com - 29/07/2019, 17:28 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memantau perkembangan aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Senin (29/7/2019).

Pria yang akrab disapa Emil ini pertama kali mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu milik Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Setelah itu, dia juga mengunjungi Kawah Ratu yang menjadi pusat kunjungan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu.

“Jadi hari ini saya mengunjungi kawah di Tangkuban Parahu untuk melihat langsung, mengoordinasikan keilmuan dan secara prosedur keamanan untuk menginformasikan ke publik,” kata Emil, Senin sore.

Baca juga: Waspadai Bahaya Gas Beracun di Kawah Gunung Tangkuban Parahu

Lebih lanjut Emil menambahkan, dari informasi yang didapat, erupsi Gunung Tangkuban Parahu bersifat freatik.

“Jadi erupsi yang terjadi di kawah Tangkuban Parahu ini bukan erupsi magma, tapi erupsi uap air yang istilahnya erupsi freatik. Dan, ini menjadi pola yang terjadi di Tangkuban Parahu termasuk tahun 2013. Erupsi ini sifatnya lokal jadi tidak menyebar, hanya uap di atas saja. Kira-kira begitu,” katanya.

Emil berharap kunjungan wisata ke Tangkuban Parahu bisa segera dibuka agar wisatawan bisa kembali berkunjung ke gunung yang terkenal dengan legenda Sangkuriang itu.

“Nanti saya hitung waktunya, dalam hari hari ini kita akan koordinasikan. Wisatawan silakan datang, objek wisata di Jawa Barat Insya Allah aman terkendali. Selalu kita koordinasikan kewaspadaan juga,” ujarnya.

Baca juga: Pedagang di Kawah Ratu Mulai Bersihkan Kios yang Terkena Debu Vulkanik Erupsi Gunung Tangkuban Parahu

Emil memastikan untuk saat ini gunung Tangkuban Parahu sesuai rekomendasi dari PVMBG masih berstatus normal atau level 1.

“Posisi hari ini sudah normal, kalau melihat laporan kewaspadaan harus tetap dijaga. Wisatawan sudah boleh datang dengan kesiapsiagaan dari pengelola agar proses evakuasi bisa capat jika terjadi hal yang serupa lagi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com