Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran Asal Karimun yang Tewas di Malaysia Diduga Dibunuh Teman Pria

Kompas.com - 29/07/2019, 14:48 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Motif pembunuhan Jaminah Linda (43), pekerja migran asal Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Malaysia akhirnya terkuak.

Jaminah Linda diduga dibunuh teman prianya sendiri. Namun, apa hubungan keduanya sampai saat ini belum diketahui.

Sulai Batun Kasih alias Eno (23) yang tak lain adalah putri sulung Jaminah Linda mengatakan, selain ibunya, ternyata polisi Malaysia juga menemukan satu jenazah lain di dalam rumah kos Jaminah yang berada di Kampung Tali Air, Banting, Kota Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca juga: Jenazah Pekerja Migran yang Dibunuh Dimakamkan di Malaysia, Keluarga Ikhlas

Jenazah itu seorang laki-laki, dan dilihat dari perawakannya, diduga kuat pria tersebut keturunan India.

Pria India ini ditemukan tewas dengan leher tergantung, diduga ia bunuh diri dengan cara gantung diri.

Meski begitu, Eno mengatakan, pihak keluarga tidak mengetahui apa hubungan almahummah Jaminah Linda dengan pria India tersebut.

"Tak ada yang ditangkap, yang tahu masalahnya hanya almarhummah ibu saya dan pria India yang ditemukan tewas tergantung tersebut," kata Eno melalui telepon, Senin (29/7/2019).

Keluarga juga membantah Jaminah Linda dibunuh dengan motif perampokan.

Hal itu dikatakan Eno mengingat tidak ada barang Jaminah Lindah yang hilang. Bahkan tas dan dompet masih utuh.

"Ini bukan perampokan. Suami saya pulang membawa tas ibu beserta dompet, dan isinya tidak ada yang hilang. Cuma paspor aja yang hilang, entah ke mana sama HP juga tidak ada," jelas Eno.

Baca juga: Pekerja Migran asal Karimun Dibunuh di Malaysia, Bupati Koordinasi dengan KBRI

Diduga, karena tidak ada saksi dan pelaku bunuh diri, polisi Malaysia tidak melanjutkan kasus tersebut.

Sebaliknya, polisi Malaysia kemudian mengembalikan lagi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) berkas beserta jenazah Jaminah Linda.

"Polisi pun kayaknya cuma tanya kelengkapan identitas tapi tidak ditindaklanjuti lagi, karena sudah jelas jadi polisi kembalikan lagi ke KBRI. Surat-surat dari kepolisian dan rumah sakit semua sudah diserahkan ke KBRI," ungkap Eno.

Kepergian Jaminah Linda dengan cara tidak wajar itu membuat keluarga, terutama Eno, putri sulung Jaminah Linda, trauma.

Eno mengaku tidak bisa membayangkan betapa menderitanya ibunya dianiaya hingga tewas di perantauan seorang diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com