Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Titik Terang Kasus Tabrak Lari "Overpass" Manahan

Kompas.com - 29/07/2019, 11:04 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Aparat kepolisian menemukan titik terang kasus tabrak lari yang menewaskan pengendara sepeda motor, Retnoning (54), di Overpass Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Menurut Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Busroni, penumpang mobil yang diduga menabrak warga Salembaran RT 003 RW 003, Kecamatan Serengan, Solo, tidak hanya satu orang.

"Dengan adanya identitas seseorang ini. Di dalam kendaraan ini ada beberapa orang. Memastikan yang saat itu mengemudikan itu siapa. Itu saja," terang Busroni, di Solo, Jawa Tengah, Senin (29/7/219).

Baca juga: Setelah Kasus Tabrak Lari, Ini Langkah Dishub Cegah Kecelakaan di Overpass Manahan

Pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk mencocokkan identitas yang sudah ada dengan kendaraan yang digunakan pada saat menabrak korban di Overpass Manahan.

"Siapa yang mengendarai saat itu. Karena di dalam kendaraan itu tidak hanya satu orang. Bisa jadi dua, bisa jadi empat," kata dia.

Sampai saat ini pihaknya masih terus dilakukan pendalaman untuk mengungkap kasus tabrak lari itu.

"Yang penting kami mencari bukti-bukti tambahan mengkaitkan si A berada di kendaraan A. Kemudian yang ada di dalam kendaraan itu A, B, C, D. Ini siapa yang mengendarai. Kami sedang dalami itu dan kami sudah menemukan titik identitasnya," imbuh dia.

"Karena kami tidak boleh main-main. Tidak boleh sembrono. Kami harus teliti satu persatu sehingga nantinya di pengadilan tidak terbantahkan seperti itu," ujar Busroni.

Pihaknya mengatakan, telah melakukan beberapa kali gelar perkara namun masih dibutuhkan tambahan bukti untuk menangkap tersangka.

Baca juga: Fakta Baru Tabrak Lari di Overpass Manahan, Identitas Pelaku Terlacak hingga Korban Meninggal di Rumah Sakit

Dia mengatakan, lamanya penanganan kasus tersebut karena pihaknya masih mengumpulkan alat bukti lain karena di dalam kendaraan tersebut tidak hanya satu orang.

"Lamanya ini karena kami harus mencari bukti dari A, B, C D yang ada di dalam kendaraan itu siapa yang mengemudikan mobilnya," ujar dia.

Busroni menegaskan, sudah banyak alat bukti yang dikumpulkan kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. Namun, pihaknya enggan menyebut karena untuk kepentingan proses penyelidikan.

"Sekali lagi (kecelakan tabrak lari) ini ada korban yang meninggal, ini harus ada orang yang ditetapkan tersangka. Kami tidak ingin gegabah, kami juga tidak mau terburu-buru karena nanti ketika kita menetapkan tersangka, itu juga terkait dengan nasib orang. Bukannya kita lamban. Kami sudah bekerja. Kami profesional," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com