Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kematian Siswa SMA Taruna, Polisi Kembali Periksa 22 Saksi

Kompas.com - 27/07/2019, 17:50 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Palembang kembali melakukan pemeriksaan sebanyak 22 orang saksi untuk mengusut kematian WJ (14) salah satu korban yang tewas ketika mengikuti kegiatan orientasi di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, para saksi yang diperiksa tersebut meliputi pihak sekolah, teman korban, hingga kakak tingkat saat kejadian.

Keterangan para saksi tersebut, menurut Didi, akan menyimpulkan alur dari proses pelaksanaan orientasi di sekolah itu.

"Dari keterangan itu, akan dapat disimpulkan bagaimana kejadian sebetulnya hingga menyebabkan korban tewas," kata Didi, Sabtu (27/9/2019)

Baca juga: Siswa Tewas Seusai Orientasi, Kepala SMA Taruna Indonesia Diperiksa Polisi

Didi menerangkan, selain keterangan dari para saksi, penyidik juga akan melihat medical record selama korban menjalani perawatan di rumah sakit.

"Hasil medical record itu untuk melihat korban mengalami penyakit seperti apa, kalau menjadi korban kekerasan, juga terlihat lukanya seperti apa,"jelas Kapolresta Palembang.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, bakal ada tersangka baru dalam kasus kegiatan orientasi di sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna yang menyebabkan dua orang siswanya meninggal.

Baca juga: Tragedi Orientasi SMA Taruna Indonesia, Pembimbing Tak Miliki Kompetensi hingga Izin Sekolah Terancam Dicabut

Sebab, dalam hasil penyelidikan, kegiatan orientasi itu dibagi sebanyak 4 pleton yang diikuti oleh 105 siswa baru.

Pada pleton 1, DBJ tewas setelah dianiaya Obby Frisman Arkataku (24) yang tak lain adalah pembimbingnya sendiri.

"Sedangkan korban WJ berada di pleton ke-2. Dalam waktu dekat akan terbongkar siapa pelakunya,"ujar Supriadi.

Diberitakan sebelumnya, kegiatan orientasi di sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia memakan dua korban jiwa.

DBJ (14) harus tewas setelah dianiaya oleh pembinanya yakni Obby Frisman Arkataku (24) yang ditetapkan sebagai tersangka.

Selain itu, satu siswa lagi yakni WJ (14), sempat kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit RK Charitas Palembang sebelum akhirnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com