BANDUNG, KOMPAS.com - Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG) mencatat aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu mulai turun sejak Jumat (26/7/2019) malam hingga Sabtu (27/7/2019) pagi.
“Dari jam 00.00 WIB malam sudah mulai menurun. Estimasi jam 04.00 WIB sudah terlihat ada penurunan amplitudo tremor,” kata Hendri Deratama, Peneliti Gunung Api Tangkuban Parahu saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG), Cikole, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2019).
Selain itu, terpantau pula pada Sabtu, pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, ada penurunan gempa tremor dengan amplitudo dominan 3 milimeter.
Baca juga: Tangkuban Parahu Erupsi, Hingga Saat Ini Masih di Level I Normal
“Ini menandakan kalau energinya masih ada. Selama gempa tremor masih terekam, pertanda energi masih berlangsung,” ungkapnya.
Selain itu, dari pengamatan visual di Kawah Ratu yang merupakan kawah utama Gunung Tangkuban Parahu, masih terjadi kepulan asap putih cukup tebal dari dalam kawah.
“Gempa embusan masih terjadi. Masih ada kepulan asap tapi tidak tebal,” akunya.
Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Ridwan Kamil Minta Masyarakat Tenang
Dari pantauan kompas.com, sekitar pukul 10.45 WIB seismograf sempat menangkap getaran cukup tinggi dengan amplitudo maksimal 50 milimeter.
Setelah dikonfirmasi, getaran tersebut diprediksi bukan disebabkan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.
“Sepertinya gempa tektonik jauh. Kalau skala richternya kita enggak tahu. Posisinya juga enggak,” tuturnya.