KOMPAS.com - Berita tentang YI (51), perempuan asal Solo yang menjadi korban oknum dari jasa pinjaman online atau Financial Technology (Fintech), jadi viral.
Foto YI beredar luas dengan diberi tulisan "siap digilir" usai terlambat dua dari jatuh tempo membayar cicilan.
Sementara itu, berita Gunung Tangkuban Parahu di Jawa barat erupsi pada Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB, mendapat perhatian pembaca.
Berdasar siaran pers Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom abu teramati lebih kurang 200 meter di atas puncak atau lebih kurang 2.284 meter di atas permukaan laut.
Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, kolom abu yang teramati di gunung ini berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.
Baca berita populer nusantara secara lengkap:
Foto YI disebar oleh oknum pelaku bisnis fintech di media sosial (medsos) dengan menuliskan jika YI 'siap digilir' untuk melunasi pinjaman sebesar Rp 1.054.000.
YI mengatakan poster foto dirinya tersebut disebar karena pada jatuh tempo dirinya telat membayar pinjaman tersebut.
Padahal, dirinya telah memberitahukan kepada pihak pinjaman online kalau dirinya belum memiliki uang untuk membayar pinjaman itu.
"Saya pinjam Rp 1.000.000 menerima Rp 680.000. Dalam seminggu saya harus mengembalikan Rp 1.054.000. Saya telat dua hari foto saya langsung disebar," kata dia.
Baca berita selengkapnya: Nunggak 2 Hari ke Fintech, Perempuan Ini Diiklankan "Siap Digilir" untuk Bayar Utang
Kasbani mengatakan, kolom abu yang teramati di gunung ini berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 milimeter dan durasi lebih kurang 5 menit 30 detik," ujar Kasbani.
Saat ini, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas. Pengunjung juga tidak boleh menginap di dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.