Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ektrem, BMKG Keluarkan Peringatan untuk Tranportasi Laut

Kompas.com - 25/07/2019, 11:20 WIB
Hadi Maulana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kantor Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah Kepri.

Dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim terungkap cuaca di Kepri sedang tidak bersahabat, sehingga masyarakat diharapkan tetap mewaspadai potensi terjadinya awan hitam pekat atau awan cumulonimbus dan untuk segera mungkin menghindar.

Selain itu, prakiraan kelembapan udara di lapisan atas yang cukup rendah di wilayah Kepri menyebabkan berkurangnya pasokan uap air di udara sehingga peluang pembentukan awan-awan hujan menjadi kecil.

Baca juga: Upaya Menaklukkan Cuaca Ekstrem Pegunungan Bintang demi Temukan Heli TNI AD

Secara umum, kondisi cuaca Kepri diprakirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan lokal dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Bahkan, dapat menyebabkan kurangnya daya pandang untuk pelaku jasa tranportasi laut.

"Kami imbau waspadai potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang. Bila menemui awan hitam pekat atau awan cumulonimbus untuk segera dihindari," kata Prakirawan cuaca dari BMKG Hang Nadim, Addini Siti Novitasari, Kamis (25/7/2019).

Tidak itu saja, tinggi gelombang juga mengkhawatirkan di mana khususnya di perairan Natuna dan Anambas, tinggi gelombang mencapai 1,5 meter, bahkan berpotensi lebih dari itu di Laut China Selatan.

Tidak saja di Natuna dan Anambas, di Laut Kabupaten Lingga dan Kabupaten Bintan, tinggi gelombang sewaktu-waktu juga bisa saja terjadi hingga 1 meteran.

Untuk arah angin, Addini mengatakan, saat ini bertiup dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar antara 4 sampai 20 knot (2 sampai 5 Skala Beaufort) dengan suhu 23-32 derajat celcius dan kelembapan udara 65 persen-98 persen.

Baca juga: Presiden Jokowi Dukung BMKG untuk Sampaikan Potensi Bencana

"Tentunya jelas dengan hal ini kami mengingatkan kepada para nelayan dan pengguna jasa laut untuk selalu waspada karena tranportasi laut saat ini benar-benar mengkhawatirkan," ujar dia.

Untuk arus bawah laut di Laut Natuna dan Laut Anambas, juga terbilang cukup kencang. Arus bawah Laut Natuna mencapai 40 sentimeter per detik dan 25 sentimeter per detik untuk Laut Anambas.

Arus bawa Laut Batam, Tanjungpinang dan Bintan, saat ini masih stabil, yakni hanya mencapai 20 sentimeter per detik.

"Untuk transportasi darat dan udara agar waspada berkurangnya jarak pandang mendatar saat terjadi hujan lebat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com