Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Gelambir Arya Bocah Obesitas dari Karawang Dilakukan Menjadi 4 Tahap

Kompas.com - 24/07/2019, 11:59 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Arya Permana (13), bocah obesitas dari Karawang, tengah menjalani operasi gelambir di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu (24/7/2019). 

Ketua Tim Bedah Plastik RSHS, Dr Hardisiswo Soedjana mengatakan, gelambir di seluruh tubuh Arya ini disebabkan berat badannya yang turun drastis.  

Karena seluruh kulit di badan Arya menggelambir, dokter harus melakukan operasi secara bertahap, nantinya akan ada empat tahap operasi yang dilakukan. 

"Operasi dilakukan secara bertahap, pertama operasi di lengan atas dan bawah, tahap kedua payudaranya, ketiga perutnya, keempat pahanya dan pinggangnya," terang Hardi, di RSHS, Rabu (24/7/2019). 

Baca juga: Rabu, Arya Mantan Bocah Obesitas Akan Jalani Operasi Gelambir

Secara keseluruhan operasi ini cukup memakan waktu yang lama, bahkan hingga membutuhkan waktu berbulan-bulan. "Operasi butuh waktu 3-6 bulan," ujar dia. 

Untuk operasi tahap pertama ini, tim dokter akan mengangkat gelambir di kedua lengannya, kecepatan operasi ini saja membutuhkan waktu 2-3 jam, waktu ini belum termasuk penyembuhan operasi tahap pertama. 

Nantinya, operasi berikutnya akan dilakukan sekitar tiga bulan kemudian. "Tiga bulanan operasi ke tahap selanjutnya, menunggu penyembuhan (operasi gelambir di lengan)," ujar dia. 

Pada operasi tahap pertama ini dilakukan oleh sekitar 7 dokter yang diketuai oleh Hardi.

Para dokter ini dibagi menjadi dua tim, nantinya tim satu akan menangani operasi gelambir lengan kanan Arya, tim dua menangani lengan kirinya.

Baca juga: Ridwan Kamil dan Bima Arya 4 Hari di Inggris, Ini yang Dilakukan 

Dalam pelaksanaannya, operasi dilakukan setelah badan Arya dibersihkan. Tim dokter kemudian membuat gambar desain, membius dan melakukan tindakan operasi gelambir. 

"Segala antisipasi telah disiapkan apabila nantinya terjadi pendarahan, kami gunakan teknik halus," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com