TERNATE, KOMPAS.com - Sebanyak 26 bangunan sekolah mengalami kerusakan akibat gempa bumi bermagnitudo 7,2 di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Minggu (14/07/2019) lalu.
Dari 26 sekolah tersebut terdiri dari sekolah dasar (SD) 19 unit dan SMP sebanyak 7 unit.
Kerusakan tersebut tersebar di 21 desa di 5 kecamatan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan, Nurlela Muhammad ketika dihubungi Kompas.com mengatakan, untuk saat ini belum dapat dikategorikan mana sekolah yang mengalami rusak ringan, sedang dan berat karena masih butuh kajian.
Baca juga: Bantu Korban Gempa Halmahera, BRI Salurkan Bantuan dalam 2 Tahap
"Itu nanti ada tim tehnik yang akan melakukan menghitung itu, mengklasifikasikan mana rusak ringan dan berat, dan besok itu akan dimulai," kata Nurlela ketika dihubungi via telepon, Senin (22/07/2019).
Nurlela mengakui untuk saat ini para siswa masih mengalami trauma akibat gempa, sehingga proses belajar belum dapat dilakukan maksimal.
Untuk itu, saat ini para siswa masih diberikan untuk mengikuti trauma healing.
"Guru kita kirim relawan hanya saat ini belum ke kurikulum karena masih trauma," kata Nurlela.
Baca juga: Tanggap Darurat Bencana Halmahera Selatan Diperpanjang 7 Hari Lagi
Untuk sekolah-sekolah katanya yang mengalami kerusakan total maka untuk sementara waktu akan dibuatkan tenda, sedangkan jika masih ada ruang kelas yang tidak roboh maka dapat memaksimalkan ruang yang ada.
"Intinya yang penting bisa belajar," kata Nurlela lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.