Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Indonesia, Politeknik Negeri Batam Punya Hanggar Perawatan Pesawat

Kompas.com - 19/07/2019, 17:32 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Politeknik Negeri Batam akhirnya memiliki hanggar perawatan pesawat udara. Menariknya, hanggar ini merupakan hanggar pertama yang dibangun pemerintah untuk kampus politeknik negeri di Indonesia.

Bahkan hanggar ini diresmikan langsung oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

"Laboratorium hanggar perawatan pesawat udara di Kampus Politeknik Negeri Batam ini merupakan fasilitas pertama yang dibangun pemerintah untuk politeknik negeri jurusan penerbangan," kata Nasir usai meresmikan laboratorium hanggar tersebut, Jumat (19/7/2019).

Nasir mengatakan, bangunan hanggar ini merupakan fasilitas unggulan dan terbaru yang dimiliki Politeknik Negeri Batam, sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bidang aircraft maintenance.

Bahkan, sampai saat ini, dilihat dari sisi lembaga pendidikan sejenis, masih sangat sedikit jumlahnya di Indonesia.

Pembangunan hanggar didanai oleh Asian Development Bank (ADB) melalui Polytechnic Education Development Project (PEDP), Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswa Kemenristek Dikti pada tahun 2018-2019. Hanggar ini akan menjadi bagian dari fasilitas unggulan dalam proses pembelajaran para mahasiswa program studi D3 Perawatan Pesawat Udara.

Selain itu, juga sebagai fasilitas pelatihan bagi taruna Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) berlisensi internasional  yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Batam.

"Program studi D3 Perawatan Pesawat Udara di Politeknik Negeri Batam sendiri sampai saat ini masih tercatat sebagai program studi satu-satunya di politeknik negeri seluruh Indonesia," kata Nasir.

Politeknik Negeri Batam akhirnya memiliki hanggar perawatan pesawat udara. Menariknya hanggar ini merupakan hanggar pertama yang dibangun pamerintah untuk kampus politeknik negeri di Indonesia.HADI MAULANA Politeknik Negeri Batam akhirnya memiliki hanggar perawatan pesawat udara. Menariknya hanggar ini merupakan hanggar pertama yang dibangun pamerintah untuk kampus politeknik negeri di Indonesia.
Program studi D3 Perawatan Pesawat Udara di Politeknik Negeri Batam secara spesifik mengkhususkan layanan untuk menghasilkan lulusan diploma ahli madya bidang perawatan pesawat udara yang berkualifikasi.

Hal ini juga dikarenakan sudah dilengkapi dengan Basic License for Aircraft Maintence yang diakui secara internasional.

Saat ini, basic license yang telah dmiliki kategori A yang meliputi basic license untuk Body Airframe Fixed Wing(A1), Piston Engine  (A3) dan Turbine engine (A4).

Baca juga: Pasokan Avtur untuk Penerbangan Haji di BIM Berkurang

Ke depan dengan fasilitas hanggar yang sudah terbangun ini, Politeknik Negeri Batam akan dilengkapi juga dengan lisensi C atau Instrument Electrical, Radio and avionics serta pengembangan Hanggar sebagai Approved Maintenance Repair and Overhoul (MRO) untuk Engine pesawat dan Komponen part pesawat.

Direktur Politeknik Negeri Batam Priyono EKo Sanyoto mengatakan, bangunan hanggar yang berdiri di atas lahan 2500 meter persegi pada kompleks kampus terpadu Polibatam  yang berlokasi di Batam Center, nantinya dapat menampung satu pesawat jenis Boeing 737 300 atau Airbus 320.

Selain itu, beberapa pesawat ukuran kecil sejenis cessna, sundowner dan navayo sebagai bagian dari fasilitas praktik pembelajaran perawatan pesawat udara untuk mahasiswa.

Bangunan hanggar ini terdiri dari 3 lantai, dilengkapi 10 ruangan workshop atau laboratorium khusus perawatan pesawat udara seperti aircraft system laboratory, general dan sheet metal workshop, composite workshop serta battery shop dan NDT.

Ada juga engine and propeller shop, avionic and instrumentation laboratoryelectrical and wind tunnel laboratory, hydraulic shop, computer laboratory, 5 ruang kelas representative serta ruangan penunjang lainnya.

"Diharapkan bangunan yang menelan biaya lebih kurang Rp 38 miliar ini menjadi pusat unggulan aktivitas pendidikan dan pelatihan berlisensi kompetensi internasional di bidang perawatan pesawat udara bagi para generasi muda dan anak bangsa di Indonesia," kata Eko.

Untuk 3 tahun ke depan, hanggar ini diberi nama Kokok Haksono Djatmiko. Kokok Haksono Djatmiko selama karirnya pernah menjabat sebagai direktur Politeknik Manufaktur Bandung, yang merupakan politeknik negeri tertua dan terkemuka di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com