Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerat Kawat Sling Masih Melekat di Kaki Depan, Harimau Palas Akan Dioperasi

Kompas.com - 18/07/2019, 20:30 WIB
Dewantoro,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang beberapa waktu lalu berkeliaran dan meresahkan warga di Padang Lawas, Sumatera Utara, berhasil ditangkap pada Selasa (16/7/2019).

Harimau tersebut ternyata memiliki luka di kaki depan sebelah kanan karena jerat kawat sling.

Harimau yang diberi nama Palas itu akan dioperasi di tempat barunya, di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) di Sumatera Barat. 

Baca juga: Harimau Sumatera yang Resahkan Warga di Padang Lawas Masuk Perangkap

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) Irzal Azhar mengatakan, harimau inilah yang diduga sebelumnya menerkam serta menewaskan warga di Kabupaten Padang Lawas beberapa waktu lalu.

Palas ditangkap menggunakan perangkap berisi seekor kambing di Desa Hutabargot, Kecamatan Sosopan.

"Setelah ditangkap, Palas langsung dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya di Sumatera Barat," kata Irzal, Kamis (18/7/2019). 

Irzal mengatakan, harimau berjenis kelamin jantan yang diperkirakan berusia lima tahun itu menderita luka di kaki depan sebelah kanannya.

Kondisi demikian yang kemungkinan membuat Palas tidak mampu lagi berburu di dalam hutan, sehingga memilih mencari mangsa di perkampungan. 

"Kaki kanan depan Palas itu ada luka sepertinya karena jerat kawat sling. Nah, jerat kawat sling itu masih ada di kakinya," kata Irzal. 

Pemilihan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) di Sumatera Barat, karena Barumun Nagari Wildlife Sanctuary di Barumun, sudah tidak memungkinkan untuk menerima tambahan individu harimau.

Di BNWS, kata dia, sudah ada keluarga harimau, yakni Monang, harimau jantan dewasa, dan Gadis, harimau betina indukan beserta dua anak umurnya baru sekitar 10 bulan.

Berdasarkan data BBKSDA, kurun 2017-2019 tercatat ada 17 kasus konflik manusia dan harimau di Sumut.

Baca juga: Terjerat Perangkap Pemburu, Kaki Seekor Harimau Sumatra Terpaksa Diamputasi

 

Saat ini, masih dipantau pergerakan harimau yang kerap muncul di wilayah perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Tapanuli Utara.

Dalam perkembangan terakhir, harimau memangsa empat ekor kambing di Desa Batang Parsuluman, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan.

Mengantisipasi kemungkinan terjadinya lagi konflik manusia dan harimau, maka masyarakat diminta tidak melakukan perburuan di hutan, tidak memasang perangkap.

Selain itu, juga tidak melakukan perbuatan yang merusak kawasan hutan, seperti penebangan kayu ilegal, yang berdampak terhadap rusaknya habitat harimau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com