Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan, Patrich Wanggai Tidak Ditahan

Kompas.com - 18/07/2019, 20:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pemain Timnas Indonesia Patrich Wanggai ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus penganiayaan.

Pemain berposisi striker ini tidak ditahan karena kooperatif membantu mempercepat penyidikan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo menyampaikan pertimbangan tidak dilakukanya penahanan.

Baca juga: Patrich Wanggai Jadi Tersangka, Ini Kronologi Menurut Pengacara Korban

"Pertama penganiayaan ringan, (Pasal) 351," ujar Hadi, Kamis (18/7/2019).

"Tersangka sangat kooperatif membantu mempercepat penyidikan," tambah dia.

Penahanan tidak mutlak dilakukan oleh penyidik. Penahanan bisa dilakukan manakala penyidik kesulitan melakukan pemeriksaan, ditakutkan yang bersangkutan mengulangi perbuatanya dan adanya kemungkinan menghilangkan barang bukti.

"Barang bukti sudah ada, visum, setiap diperiksa datang. Saya rasa tidak ada urgensinya dilakukan penahanan," ujar dia.

Pihaknya telah menyelesaikan berkas penyidikan. Berkas juga sudah diserahkan ke kejaksaan.

Baca juga: Patrich Wanggai Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan

"Sudah, berkasnya sudah kami kirim ke kejaksaan," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Patrich Wanggai ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus penganiayaan.

Peristiwa yang melibatkan mantan striker timnas Indonesia ini terjadi pada 11 April 2019 lalu di depan salah satu cafe di daerah Demangan, Kecamatan, Depok, Sleman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com