Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 2 Tahun yang Dianiaya Ayahnya hingga Patah Tulang Menderita Gizi Buruk

Kompas.com - 17/07/2019, 20:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - DDS, bocah berusia dua tahun yang dianiaya oleh ayahnya, Abraham Sabneno alias Bram, ternyata menderita gizi buruk.

Hal itu terungkap saat dilakukan visum oleh petugas Puskesmas Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, usai ibu korban melaporkan peristiwa penyiksaan itu kepada polisi.

Wakapolsek Kupang Barat Polres Kupang, Ipda Oktovianus Snait, kepada sejumlah wartawan di kantornya, mengatakan, DDS sudah berusia dua tahun, tapi berat badannya masih di bawah normal.

"Berat badan korban hanya lima kilogram, sehingga saat ini telah menjalani perawatan medis, di Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang," ungkap Oktovianus, Rabu (17/7/2019).

Baca juga: Sebelum Aniaya hingga Patah Tulang, Pelaku Bakar Wajah Putrinya Pakai Rokok

Selain menderita gizi buruk, DDS juga mengalami patah tangan kanan dan kaki kanan, serta sejumlah luka di wajah karena tersulut puntung rokok.

Untuk mengembangkan kasus itu, penyidik Unit Reskrim Polsek Kupang Barat sudah memeriksa sejumlah saksi, di antaranya Erni Lakusaba yang merupakan ibu korban, paman korban Okto Lakusaba, dan Ismail Adidores Sabneno yang merupakan kakak korban.

Sedangkan pelaku menghilang dan terus diburu polisi.

Baca juga: Pria Ini Tega Aniaya Putrinya Usia 2 Tahun hingga Tangan dan Kaki Patah

Sebelumnya diberitakan, DDS dianiaya oleh sang ayah yang bernama Abraham Sabneno.

Pelaku memukul anaknya di bagian tangan kanan dan kaki kiri, hingga mengalami patah tulang.

Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Simson L Amalo, mengatakan, pihaknya belum berhasil mengungkap penyebab penganiayaan itu karena pelaku kabur.

Pelaku yang berprofesi sebagai petani itu diketahui sering menganiaya anak-anaknya, termasuk korban. Pelaku memiliki delapan orang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com