Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Aniaya hingga Patah Tulang, Pelaku Bakar Wajah Putrinya Pakai Rokok

Kompas.com - 17/07/2019, 16:29 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mengembangkan kasus penganiayaan balita berusia dua tahun berinisial DDS oleh ayahnya sendiri Abraham Sabneno alis Bram.

Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Simson L Amalo mengatakan, kasus itu sedang ditangani oleh Aparat Polsek Kupang Barat.

Menurut Amalo, sejumlah saksi telah diperiksa, terkait kejadian penganiayaan yang mengakibatkan DDS menderita patah tulang kaki dan tangan.

Baca juga: Pria Ini Tega Aniaya Putrinya Usia 2 Tahun hingga Tangan dan Kaki Patah

"Sebelum menganiaya, pelaku Bram membakar mulut dan wajah putrinya dengan menggunakan puntung rokok," ungkap Amalo, kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2019).

Akibatnya, kata Amalo, selain patah tulang pada tangan kanan dan kaki kiri, DDS juga menderita luka di wajah dan bibir.

Setelah menganiaya putrinya, pelaku kemudian mengambil parang dan kayu, lalu mengejar istrinya yang juga ibu kandung korban yakni Erni Laku Saba.

Karena takut, Erni Laku Saba kemudian berlari menuju Kantor Polsek Kupang Barat dan melaporkan kejadian itu.

"Pelaku saat ini telah melarikan diri. Informasi terakhir pelaku berada di Hutan Oenesu. Polisi juga sedang mengejar pelaku," ujar dia.

Baca juga: Ibu Kandung Aniaya Anaknya hingga Tewas, Ini Motifnya

Sebelumnya diberitakan, DDS dianiaya oleh sang ayah yang bernama Abraham Sabneno.

Pelaku memukul anaknya di bagian tangan kanan dan kaki kiri, hingga mengalami patah tulang. Belum diketahui penyebab penganiayaan itu.

Pelaku yang berprofesi sebagai petani itu diketahui sering menganiaya anak-anaknya, termasuk korban. Pelaku memiliki delapan orang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com