PALEMBANG, KOMPAS.com - Obby Frisman Artaku (24) yang merupakan pelaku penganiayaan hingga menyebabkan salah seorang siswa SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia tewas ternyata baru saja menyelesaikan jenjang pendidikan strata 1 tahun ini.
Tersangka diketahui kuliah di salah satu Universitas swasta kawasan Plaju Palembang dan mengambil jurusan psikologi.
Usai lulus, Obby pun mencoba peruntungan dengan mencoba melamar menjadi pembina di Sekolah SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia.
“Saya lihat ada lowongan untuk jurusan Psikologi di sekolah itu, jadi saya masukan lamaran beberapa bulan sebelumnya, ternyata dipanggil,”kata Obby di Polresta Palembang, Selasa (16/7/2019).
Baca juga: Disdik Sumsel Sesalkan Pihak SMA Taruna Tutupi Status Pembunuh DBJ
Setelah dipanggil, Obby diminta untuk bekerja sebagai pembina siswa ajaran baru.
Belum sampai satu bulan bekerja, Ia pun tak menyangka jika kariernya akan langsung jatuh, setelah salah seorang siswanya yakni DBJ (14) tewas saat mengikuti proses orientasi.
Menurut Obby saat itu DBJ mengeluhkan sakit, lalu ia pun sempat memberikan pertolongan kepada korban.
“Dia terduduk kesakitan langsung saya bantu, tapi waktu itu sudah tidak sadarkan diri. Saya kebingungan,” ujarnya.
Baca juga: Satu Korban Orientasi SMA Taruna Indonesia dalam Kondisi Kritis
DBJ pun lalu dibawa ke halaman sekolah untuk diberikan pertolongan pertama. Namun, kondisi korban ternyata terus menurun hingga akhirnya meninggal sebelum akhirnya tiba di rumah sakit.
“Saya dapat kabar dia meninggal juga sudah bingung mau ngapain lagi saya benar-benar panik. Saya menyesal,” jelasnya.
Obby pun tak menyangkal jika telah melakukan tindakan kekerasan kepada korban pada malam saat orientasi di belakang sekolah.
Namun, saat itu ia mengaku hanya sebatas memukul korban di bagian pipi.
“Saya memukulnya di bagian pipi, kepada keluarga korban saya mohon maaf. Saya menyesali perbuatan saya,”ungkapnya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah menambahkan, sejauh ini Obby adalah pelaku tunggal dari peristiwa orientasi tersebut.
Baca juga: 6 Fakta Tewasnya Siswa SMA Taruna Palembang, Dianiaya Pembina hingga Kepala Dipukul Bambu
"Sejauh ini hanya satu, tidak ada pelaku lain. Tapi bisa jadi pelakunya bertambah jika dibarengi dengan alat bukti yang cukup,"kata Didi.