Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Semburan Lumpur di Cilacap Sama Seperti Lumpur Lapindo?

Kompas.com - 16/07/2019, 15:25 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Fenomena semburan lumpur dan gas yang terjadi di Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berbeda dengan semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketua Tim Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Eko Bayu Purwasatriya mengatakan, fenomena semburan lumpur dan gas tidak berbahaya seperti semburan lumpur di Sidoarjo, beberapa tahun lalu.

"Semburan gas ini tidak berbahaya seperti semburan lumpur di Sidoarjo, karena tatanan geologi di Banyumas berbeda dengan Sidoarjo, dimana di Banyumas tidak terdapat gunung lumpur di bawah permukaan seperti di Sidoarjo," jelas Eko melalui keterangan tertulis, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: Geger Semburan Lumpur dan Gas di Cilacap, Ini Penjelasan Geologi Unsoed

Eko mengatakan, untuk mengetahui jenis gas yang keluar, memerlukan uji coba lebih lanjut. Hal itu untuk memastikan apakah gas yang keluar merupakan gas biogenik (gas rawa) atau gas termogenik (gas bumi).

"Namun, rembesan gas yang terdekat dari lokasi ini, yaitu di Desa Karanglewas, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, telah dilakukan uji isotop C13 dan hasilnya merupakan gas termogenik (gas bumi)," ujar Eko.

Baca juga: Dosen ITS Ini Siap Bantu Jokowi Tutup Semburan Lumpur Lapindo

Menurut Eko besar kemungkinan semburan gas di Cilacap juga merupakan gas bumi karena lokasinya hanya berjarak sekitar 10 km dari lokasi semburan di Banyumas serta membentuk kelurusan jalur dengan rembesan minyak dan gas bumi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com